The Kudanil Sindir Anak Muda melalui Lagu Generasi Palsu
Menceritakan kalangan anak muda yang ingin terlihat berkilau
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - The Kudanil, grup rock 'n roll asal Sleman, merilis lagu kedua bertajuk 'Generasi Palsu'. Lagu ini menceritakan tentang fenomena patologis yang terjadi pada sebagian kalangan anak muda, era ketika semua terlihat "berkilau" di media sosial, banyak membuat orang terpicu untuk mengikuti standar keren yang ada.
Fenomena itu membuat The Kudanil tergelitik untuk menyindir sebagian mereka yang bangga punya habit seperti itu, atas nama eksistensi dan kekinian. “Misalnya, seseorang rela berutang untuk sekadar nongkrong di coffee shop prestisius, minum kopi yang harganya jauh lebih mahal dari nasi bungkus, dan foto selfie bersama teman-temannya, sementara token listrik di rumahnya sudah berbunyi,” vokalis The Kudanil, Nova Abdillah, Sabtu (22/10/2022).
Baca Juga: Land of Leisures Digelar Lagi, Jadi Wadah Kolaborasi Kreatif
1. Proses penggarapan lagu
Meski lagu 'Melangkah dengan Pasti' sebelumnya telah dirilis sebagai single perdana, namun 'Generasi Palsu' ini sebenarnya adalah lagu pertama yang digubah dan direkam oleh The Kudanil. Proses pembuatan lagunya cukup cepat, ide awal datang dari Dres Manasa (bassist) dan Nova, kemudian bagian-bagian lagu yang sudah ada dibagi dengarkan ke Anshar Aziz (gitaris) dan Fakhriyan Ardyanto (drummer), lalu eksekusi akhir dilakukan saat jamming di studio.
Untuk proses rekam instrumen, per track-nya dilakukan secara terpisah. Track drum dan vokal diambil di studio Rumah Tua, Bantul, karena ruang akustiknya mendukung untuk mendapatkan sound lawasan. Cornelius Christyan bertugas menjadi operator.
"Lalu untuk bass dan gitar direkam mandiri di kedai kopi seputaran Condongcatur. Setelah semua track terekam, The Kudanil mempercayakan Tutoet Daru (ROKET/EVERLONG) sebagai penyelaras akhir audio 'Generasi Palsu'," ucap Dres.
Baca Juga: Nandur Srawung Dimulai, 240 Seniman dari 11 Negara Ambil Bagian