TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Filosofi Kehidupan dari Anime Death Note, Bahayanya Kekuasaan

Animenya ngeri-ngeri sedap tapi sarat makna, lho!

Ilustrasi Buku "Death Note" (dok. VIZ Media/Death Note)

Sudah banyak anime keren yang muncul di jagat ini, tapi Death Note masih jadi salah satu yang paling bikin greget. Ceritanya seram, konfliknya bikin gelisah, dan filosofinya juga bikin kita berpikir. Apalagi buat kalian yang lagi mencari arti hidup, Death Note bisa banget jadi bahan pertimbangan.

Setidaknya, ada enam filosofi tentang kehidupan yang bisa dipelajari dari Death Note. Siapa tahu bisa jadi inspirasi buat kalian yang lagi bingung mau ngapain di dunia ini. Let's get started!

1. Kekuasaan besar itu berbahaya

Penggambaran "Creation of Adam" di Death Note (dok. VIZ Media/Death Note)

Pertama-tama, kita harus ngomongin soal kekuasaan. Di Death Note, Light Yagami, tokoh utama cerita ini, menemukan sebuah buku catatan yang bisa membunuh orang yang namanya ditulis di dalamnya. Kalau kamu udah nonton anime ini, pasti kamu ngerti banget betapa kekuasaan ini berbahaya banget buat Light.

Dia jadi gila kuasa, dan akhirnya berbuat kejahatan demi kejahatan. Ini jelas menunjukkan betapa berbahayanya kekuasaan jika jatuh di tangan yang salah. Mungkin kalau kamu lagi bercita-cita jadi pemimpin atau punya kekuasaan, ini bisa jadi pelajaran penting buat kamu. Ingat, kekuasaan bukanlah segalanya.

Kita juga bisa belajar tentang betapa pentingnya kontrol diri ketika memiliki kekuasaan. Light Yagami pada awalnya berusaha untuk membersihkan dunia dari kejahatan dengan kekuasaan yang dimilikinya, tapi seiring berjalannya waktu, dia mulai merasa bahwa dia adalah Dewa dan mulai menganggap dirinya sebagai orang yang berhak menentukan siapa yang hidup atau mati.

Hal ini menunjukkan betapa sulitnya menjaga diri sendiri ketika memiliki kekuasaan yang besar dan betapa pentingnya kontrol diri untuk menghindari penyalahgunaan kekuasaan.

Baca Juga: 5 Pelajaran Sosial-Politik dari Anime Gundam Wing

2. Moralitas mutlak vs relatif 

Karakter L di Death Note (dok. VIZ Media/Death Note)

Sekarang kita bahas soal moralitas. Di Death Note, Light punya misi mulia buat membersihkan dunia dari kejahatan. Tapi, metodenya bikin banyak orang meragukannya, termasuk L, detektif yang juga ingin menangkap Light.

Konflik moral ini bikin kita jadi berpikir soal perbedaan antara moralitas mutlak dan moralitas relatif. Apakah sesuatu itu benar-benar salah, atau tergantung situasi dan konteksnya? Ini jelas adalah pertanyaan yang penting banget buat dipikirkan, terutama jika kamu lagi bingung soal apa yang benar dan salah.

L juga mengingatkan kita betapa pentingnya memiliki nilai-nilai moral yang kuat dan bertindak sesuai dengan apa yang kita percayai benar. Jangan pernah mengabaikan nilai-nilai moral dalam kehidupan dan ingat bahwa tindakan kita akan selalu memiliki konsekuensi.

3. Strategi dan kepemimpinan 

Para Polisi di Death Note (dok. VIZ Media/Death Note)

Light Yagami memang jahat, tapi dia juga jenius strategi. Dia bisa menjebak banyak orang dan melakukan hal-hal yang gak mungkin dilakukan orang biasa. Ini bisa jadi pelajaran penting buat kita soal strategi dan kepemimpinan.

Kita bisa belajar dari cara Light berpikir dan bertindak, meskipun cara-cara itu sebenarnya gak etis. Jadi, kalau kamu ingin jadi pemimpin atau punya peran penting di suatu organisasi, mungkin bisa belajar dari Light. Tapi, jangan sampai kamu jadi kayak dia ya! Ambil baiknya saja, buruknya buang!

4. Pengorbanan 

Penggambaran "God Complex" si Light di Death Note (dok. VIZ Media/Death Note)

Selama anime ini berjalan, kita juga menemuka karakter Misa Amane yang sangat mencintai Light Yagami. Tapi, karena cinta itu, dia rela melakukan pengorbanan yang besar untuk Light, termasuk nyaris bunuh diri dan kehilangan ingatannya.

Ini menunjukkan betapa besar pengorbanan yang bisa dilakukan kalau kita mencintai seseorang atau suatu hal. Kita bisa belajar dari Misa tentang betapa kuatnya cinta dan pengorbanan, meskipun kadang-kadang kita harus berjuang keras untuk mencapai tujuan kita. Tapi perlu dicatat juga bahwa bucin itu ada tempatnya dan apa pun kondisinya, antara hati dan otak harus seimbang agar kita tidak terjerumus.

5. Kehidupan dan kematian 

The Death Note (dok. VIZ Media/Death Note)

Ketika membicarakan Death Note, mau gak mau kita harus membahas soal kehidupan dan kematian. Buku catatan itu sendiri adalah alat untuk membunuh orang, jadi kalau kamu lagi bingung soal kematian atau punya rasa takut yang besar soal mati, mungkin bisa belajar dari anime ini.

Kita bisa belajar tentang bagaimana setiap orang memandang hidup dan mati dengan cara yang berbeda, dan bagaimana kehidupan itu sendiri bisa jadi suatu hal yang berharga. Jadi, jangan takut dengan kematian, tapi jangan jadi terlalu narsis dan lupa kalau hidup kita juga penting.

Baca Juga: 5 Karakter Pahlawan dalam Anime Ini Dinilai Kejam, Meresahkan

Writer

Eka Dana Kristanto

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya