Tahu Guling Mbah Joyo, kuliner legendaris di Pasar Godean. (Arianto/IDNTIMES.com)
Sang pewaris, Lasirah, mengaku berjualan tahu guling sejak masih muda. Diawali dengan membantu orangtuanya hingga akhirnya meneruskan warisan tersebut sejak tahun 1985. Sementara sosok Joyo Sudiyono, orangtua dari Lasirah sudah memulainya sejak 1942.
Ciri khas dari racikan Tahu Guling Mbah Joyo adalah resepnya yang asli dan alami. Sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet atau penguat rasa. Bumbunya cukup racikan bawang goreng, bawang mentah, garam, cabai dan air kecap. Dipadu dengan tauge, kubis, seledri, tempe, tahu, kupat dan taburan bawang goreng.
“Dari dulu tidak pernah pakai micin, semuanya alami. Bumbunya ya cuma bawang mentah dan mateng diuleg. Kalau pedas ya pakai cabai, gurih ya garam, tidak pakai micin atau moto,” katanya, Selasa (10/9/2024).
Resep inilah yang terus dipertahankan hingga saat ini. Ditambah lagi kuah yang merupakan kecap buatan sendiri, yang dibuat dari gula aren ditambah jahe, lengkuas dan jeruk purut.
“Kecapnya ada dua toples, satunya rasa manis, satunya asin. Kecap buat sendiri, dari gula aren, tidak pakai kecap botolan,” katanya.