Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Saat berencana mencicipi kuliner di Sleman Yogyakarta, jangan lupa mampir di Ayam Bakar Arto Moro. Rumah makan yang terletak di tepi Jalan Palagan, Sleman ini punya ayam bakar pedas yang legendaris. Bahkan pelanggannya rela antre demi mencicipi kelezatan ayam bakar milik rumah makan yang sudah berdiri sejak tahun 2006 ini.
Selain ayam bakar, ada menu lain yang tak kalah jadi primadona di sini, lho. Tak boleh dilewatkan saat kulineran ke Jogja, ini nih informasi tentang Arto Moro yang wajib kamu ketahui!
1. Cita rasa khas dan meresap
Ayam sudah dibumbui sebelum dibakar (maps.google.com/yulianisa) Ayam Arto Moro sangat terkenal di kalangan pencinta kuliner Jogja. Karena memiliki cita rasanya yang meresap bahkan ke dalam dagingnya. Ternyata hal ini tak lepas dari proses memasak ayam yang cukup lama yaitu lima jam. Tak hanya dimasak dengan air tetapi juga dengan bumbu rahasia Arto Moro.
Bumbu tersebut terbuat dari campuran bawang, cabai, serai, dan rempah lainnya yang dihaluskan. Kemudian semuanya dimasak menggunakan api kecil, sampai semua airnya menyusut dan bumbu meresap ke dalam daging. Sebelum disajikan, daging ayam akan diolesi dengan saus lagi sehingga saat dimakan rasanya makin nampol dan dagingnya empuk. Selain itu, jenis ayam yang digunakan di rumah makan ini adalah daging ayam kampung, lho.
2. Harga yang terjangkau
Daftar harga menu di Artomoro (maps.google.com/Laili-ira-m) Meski cukup terkenal, harga menu ayam di Arto Moro sangat terjangkau, lho. Untuk satu potong ayam bakarnya dihargai Rp20 ribu. Uniknya, pelanggan di sini bisa mengambil nasi sepuasnya hanya dengan membayar Rp4 ribu saja. Untuk harga minuman berkisar Rp3 ribu-Rp6 ribu.
Sedangkan untuk menu pendamping seperti sayur asem, tahu, tempe dan petai harganya mulai Rp4 ribu-Rp6 ribu saja. Arto Moro juga siap melayani pesanan nasi box dengan harga Rp24 ribu-Rp29 ribu saja. dengan layanan gratis antar, maksimal jaraknya 5 km dari rumah makan Arto Moro.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Ayam Pedas di Jogja, Bikin Lidah Terbakar
3. Dekorasi dan suasana kental nuansa Jawa
Suasana di dalam Artomoro (maps.google.com/agus-setiawan) Saat pertama kali masuk ke Arto Moro, vibes jawa klasik sangat terasa di sini. Karena semua bangunan dan furnitur didominasi warna kayu cokelat. Tak hanya itu ada beberapa ornamen unik yang menghiasi meja seperti setrika bara uap jadul, kaca krepyak yang semakin menimbulkan kesan jawa banget.
Sayangnya, meski terbilang ramai, tempat duduk yang tersedia di sini, cukup terbatas yaitu sekitar 10-11 meja saja. Tak heran bila kamu akan sering melihat antrean mengular di sini terutama saat jam makan.
Hal lain yang cukup mengganggu adalah terciumnya bau asap pembakaran ke dalam ruangan, karena rumah makan ini memiliki desain open kitchen yang menempatkan dapur di bagian depan bangunan. Namun nilai positifnya adalah pelanggan dapat melihat langsung proses memasak ayam bakar pedas yang cukup legendaris di Jogja ini.
4. Menu yang disediakan
Ayam bakar Arto Moro (instagram.com/DuniaQtoy) Menu yang ada di sini adalah nasi ayam bakar yang punya dua level berbeda yaitu pedas manis atau super pedas. Tapi bagi beberapa orang yang memang sangat doyan dan menyukai pedas ternyata masih kurang begitu puas dengan tingkat kepedasaan yang disajikan. Sedangkan untuk orang yang gak begitu menyukai pedas akan merasa pas dengan level rasa pedas yang ditawarkan. Namun semua bergantung selera orang masing-masing.
Selain hidangan ayam bakar pedasnya yang juara, ada minuman khas rumah makan ini yang jadi idola, yaitu es timun keruk dan kopi klotok. Arto Moro juga menyediakan menu pendamping berupa tahu, tempe, petai bakar, dan sayur asem bandung yang bisa dipesan pelanggan.
Baca Juga: 7 Mie Ayam di Bantul yang Terpopuler, Mana Kesukaanmu?
