TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hobi Makan Soto, Arsitek ini Bikin Tantangan 365 Hari Nyoto

Ada 112 soto yang telah ia makan sejak tanggal 1 Maret

instagram.com/365harinyoto

Apa yang terlintas di benakmu jika setiap hari mesti makan soto dalam setahun? Bagi Denfarino Endo Tersiano, pertanyaan tersebut menjadi tantangan yang mesti ia jawab.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai arsitek ini pun menceritakan perjalanannya menyantap berbagai macam soto dalam akun Instagram @365harinyoto. Hingga Jumat (21/6) siang, ada 112 soto yang telah Endo cicipi.

1. Bermula dari ide iseng

Dok. Denfarino Endo Tersiano

Kepada IDN Times, Endo menceritakan tantangan makan soto tiap hari dalam setahun muncul karena keisengan belaka.  

“Aku orangnya enggak bisa diam jadi selalu mencari hal yang baru. Waktu itu aktivitas kerjaku juga sudah mulai. Terus aku cerita sama teman dan dia bilang supaya aku melakukan sesuatu yang menjadi hobiku. Aku bilang, ‘Hobiku, ya, makan soto’. Lalu ia menanggapi,’Ya sudah. Bikin saja tantangan yang berhubungan dengan soto’. Terus aku iseng bilang,’Wah, makan soto tiap hari dalam setahun bagaimana ya?’ Akhirnya dibuatlah akun Instagram tanggal 1 Maret,” katanya saat dihubungi IDN Times via telepon.

Baca Juga: Bakmi Jawa Mbah Gito, Kuliner Asyik di Bekas Kandang Sapi

2. Suka soto karena pengalaman masa kecil

instagram.com/365harinyoto/

Kesukaan pada makanan berkuah itu, lanjut laki-laki asal Yogyakarta tersebut, tidak bisa dipisahkan dari kebiasaan sang ayah yang kerap mengajaknya ke warung soto langganan saat ia masih kecil.

“Setiap Minggu pagi pasti makan di sana. Jadinya keterusan,” ucapnya. Hingga dewasa, Endo bisa menyantap soto sebanyak empat kali dalam seminggu.

“Jadi sebelum ada akun @365harinyoto, sudah hobi makan makanan ini. Teman-teman juga tahu kalau saya penyuka soto,” terangnya.

3. Dapat banyak rekomendasi tempat makan soto

instagram.com/365harinyoto

Endo mengatakan ia kadang-kadang sudah tahu soto apa yang akan ia makan hari itu.

“Tapi bisa juga ngikutin aku kerja di mana. Nanti googling soto di daerah itu terus aku datangi. Terus di hari ke-100 ini juga sudah banyak yang kasih rekomendasi jadi sudah ada daftarnya,” terangnya.

Ketika menyantap soto, Endo akan mengulasnya bagaimana rasa makanan itu di akun Instagram. Tapi, ia menolak jika disebut sebagai food blogger.

“Orang salah kaprah. Review itu hanya berdasarkan mulutku sendiri. Aku kan arsitek,” katanya.

Endo menjelaskan bahwa dari sekian banyak soto yang pernah ia makan, Soto Triwindu di Solo menjadi favoritnya.

“Kalau di Jogja itu Soto Pak Musthofa. Harus mampir jika aku ke Jogja,” katanya.

4. Tak hanya soal rasa

instagram.com/365harinyoto/

Makan soto bagi Endo pada akhirnya bukan hanya soal pengalaman rasa. Ada kisah-kisah lain yang kemudian menambah pengetahuan laki-laki penyuka sepeda itu tentang kuliner yang ia gemari ini.

“Kayak waktu makan di soto Surabaya Gubeng. Waktu kecil diajak ayah ke situ dan dulu tempatnya kecil. Lantainya penuh dengan daun pisang pembungkus nasi. Sekarang, tempat sotonya sudah pindah dan besar. Itu jadi memicu diri bahwa ‘Oh, dari hal kecil kecil bisa jadi besar asal konsisten.’ Lalu ada lagi soal soto sulung. Teman pernah bilang kalau nama sulung itu asalnya dari Jalan Sulung di Surabaya. Selama ini aku enggak tahu cerita sejarah itu,” jelasnya.

Baca Juga: Kisah Kampung Wijilan, Sentra Gudeg Yogyakarta Incaran Wisatawan

Berita Terkini Lainnya