TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tahu Pong Jigudan Mbah Tini, Buka 5 Jam Habiskan 2 Ribu Tahu

Harga murah bikin ketagihan

Tahu Pong Jigudan Mbah Tini yang disukai wisatawan.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times -Satu lagi makanan khas Bantul yang harus dicicipi kelezatannya, yaitu tahu pong Jigudan Mbah Tini. Kuliner ini dapat dijumpai di Jalan Raya Srandakan, tepatnya di Padukuhan Jigudan, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak. 

 

1. Usaha dimulai sejak 1997

Tahu Pong Jigudan Mbah Tini yang disukai wisatawan.(IDN Times/Daruwaskita)

Pemilik warung Tahu Pong Jigudan Mbah Tini, Suratani mengungkapkan warung tahu pong sudah dimulai sejak tahun 1997. Usahanya dimulai dari ajakan pamannya yang meminta dirinya berjualan tahu pong.

"Jadi waktu itu, saya menganggur, kemudian paman minta agar mencoba jualan tahu pong. Tahunya yang membuat paman saya sendiri," katanya, Kamis (25/10/2023).

Terdesak dengan kebutuhan dan biaya yang semakin mahal, Suratini akhirnya menyanggupi tawaran pamannya. "Peralatan seperti wajan untuk menggoreng tahu dan alat lainnya dipinjami oleh paman. Kalau untuk tahu, gak perlu cari di tempat lain sebab paman saya memiliki usaha pembuatan tahu," ucapnya.

Baca Juga: Resep Kue Tolpit khas Bantul, Namanya Unik Rasanya Legit

2. Warung buka 5 jam, habiskan 2.400 tahu

Tahu Pong Jigudan Mbah Tini yang disukai wisatawan.(IDN Times/Daruwaskita)

Warungnya dibuka mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Hanya dalam waktu lima jam, tahu yang dijual mencapai 2.400 tahu.

"Para pelanggan ada dari Kulon Progo, Semarang, Surabaya dan sekitar Bantul. Orang yang mampir ke sini biasanya wisatawan. Katanya mereka ketagihan membeli tahu pong karena rasanya gurih,"ungkapnya.

3. Menggoreng tahu pong dengan kayu bakar

Tahu Pong Jigudan Mbah Tini yang disukai wisatawan.(IDN Times/Daruwaskita)

Suratini mengaku tak menggunakan resep rasahasia agar tahu pong olahannya gurih dan bikin pembeli ketagihan. Ia menggunakan bumbu bawang merah dan garam dan untuk menggoreng, serta masih menggunakan kayu bakar.

"Gak pakai gas, saya pakai kayu dari awal usaha membuka warung tahu pong hingga saat ini. Kalau pakai tabung gas takut meledak," terangnya.

Walau usahanya laris manis, Suratini tidak membuka warung lainnya. "Sampai hari ini saya hanya buka satu warung saja, tak membuka cabang lainnya. Mengejar duniawi tak ada habisnya," imbuhnya.

Baca Juga: 5 Restoran Keluarga di Bantul Bernuansa Alam, Bikin Betah!

Verified Writer

Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya