Mi Lethek, Makanan Ndeso yang Enak Asal Bantul
Walau artinya kotor, mi lethek tidak mengandung zat pengawet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berlibur di Jogja, pastikan jangan sampai ketinggalan menyantap makanan khas Bantul, yaitu mi lethek. Makanan ini biasanya disajikan saat malam hari dengan cara digoreng dan direbus.
Makanan ini bentuknya seperti mi pada umumnya, namun yang menjadi pembeda adalah warnanya cokelat dan cenderung kusam. Oleh karena itu mi ini dinamakan lethek yang berarti kusam. Tapi jangan menganggap remeh, walau berarti kotor, mi lethek tidak mengandung zat pewarna dan pengawet.
Baca Juga: Resep Es Semlo Khas Jogja, Manisnya Cocok untuk Minuman Buka Puasa
1. Diproduksi sejak tahun 1940-an
Produksi mi lethek sudah ada di Bantul sejak tahun 1940-an yang dibuat dalam skala industri rumah tangga. Sentra pembuatan mie berada di Dusun Bendo, Kalurahan Trimuri, Kapanewon Srandakan, Bantul.
Pembuatan mi ini menggunakan bahan dasar gaplek dan tepung tapioka. Proses produksinya masih mempertahankan cara tradisional, salah satunya dengan bantuan tenaga sapi. Binatang berkaki empat ini membantu menggerakkan sebuah kayu sebagai alat untuk mencampur adonan.