TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah Singkat Waroeng Spesial Sambal, Sudah Eksis 20 Tahun

Pionir warung makan aneka sambal di Jogja

waroeng spesial sambal (instagram.com/waroengss)

Beberapa waktu belakangan, jagat media sosial diramaikan oleh pemberitaan Waroeng Spesial Sambal (SS) yang memotong gaji karyawan penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dengan dalih 'pemerataan kesejahteraan'. Kebijakan dari pemilik Waroeng SS tersebut pun menuai kontroversi.

Terlepas dari kebijakan tersebut, Waroeng SS adalah rumah makan serba ada dari Jogja yang kini telah memiliki lebih dari 90 cabang di seluruh Indonesia, lho. Penasaran 'kan bagaimana sejarah terbentuknya warung yang sudah eksis selama 20 tahun ini? Mari simak ulasannya berikut!

Baca Juga: Waroeng SS Potong Gaji Karyawan yang Dapat BSU, Direktur Buka Suara

1. Berawal dari warung tenda

Yoyok Hery Wahyono, owner Waroeng SS (instagram.com/yoyokhw)

Waroeng SS pertama kali didirikan pada tahun 2002 di Jogja oleh lelaki bernama Yoyok Hery Wahyono. Yoyok sejatinya adalah kelahiran Boyolali meski kini menetap di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Yoyok yang lahir pada 2 September 1973 tersebut kini mendapatkan julukan sebagai 'Mister Huuh-Haah' karena kepiawaiannya dalam membuat resep sambal.

Diketahui Yoyok pernah menjadi mahasiswa di Jurusan Teknik Kimia UGM sekaligus pernah bekerja sebagai event organizer, loh. Usahanya di bidang kuliner pun berawal dari ketidak sengajaan karena himpitan ekonomi. Bersama temannya, Yoyok kemudian membuka warung tenda pinggir jalan di Jalan Kaliurang yang kini terkenal sebagai salah satu street food andalan mahasiswa Jogja.

2. Modal awal tak sampai Rp10 juta

gramho.com/rizal_ninodeale

Siapa sangka, pangsa pasar sambal di Jogja cukup besar hingga tak butuh waktu lama sampai warung milik Yoyok dikenali oleh masyarakat. Bukan sembarang sambal, Yoyok menyediakan aneka sambal unik seperti sambal dabu-dabu sampai sambal mangga yang pada saat itu belum banyak tersedia di warung-warung makan di Jogja.

Waroeng SS mulai dibuka pada tahun 2002 dengan modal Rp9 juta. Jumlah karyawan Yoyok saat itu masihlah 5 orang saja. Tak berpuas di sana, Yoyok yang tak memiliki latar belakang bidang kuliner belajar memasak sekaligus berbisnis secara otodidak. Keuntungan yang didapat tak serta merta dihamburkan, tapi diputar oleh Yoyok untuk menambah alat masak, bahan baku, sampai perlahan bisa membuka cabang.

Baca Juga: Soal Waroeng SS, Disnakertrans DIY: BSU Tak Boleh Dipotong

Berita Terkini Lainnya