TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Fermentasi Laktat, Metode Pengawetan Makanan

Sederhana dan banyak manfaatnya

Ilustrasi acar fermentasi laktat (pixabay.com/AKuptsova)

Fermentasi merupakan metode pengolahan makanan yang sudah ada sejak zaman dahulu dan digunakan di berbagai belahan dunia. Dari beberapa metode fermentasi ini, dikenal fermentasi laktat yang sangat sederhana dan tak memerlukan peralatan rumit.

Secara sederhana, fermentasi laktat ini merupakan metode pengawetan makanan dengan menggunakan bakteri penghasil asam laktat. Bakteri baik dijaga dengan bantuan garam sehingga bahan makan terproteksi dari pembusukan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang fermentasi laktat, cek ulasannya berikut ini, yuk!

1. Sejarah fermentasi laktat 

Ilustrasi fermentasi laktat tradisional (pixabay.com/kim kyoung bok)

Fermentasi laktat telah ada sejak ratusan bahkan hingga ribuan tahun lalu. Hal ini didasarkan oleh beberapa fakta bahwa olahan yang menggunakan fermentasi laktat telah ditemukan sejak zaman dahulu kala.

Kamu bisa mengambil contoh sauerkraut, olahan kubis fermentasi yang telah ada di Jerman sejak abad ke-16, bahkan jika diulik lebih jauh ke kawasan Asia, kamu bisa menemukan miso sebagai olahan fermentasi laktat dari kedelai yang telah diperkenalkan sejak 1600 tahun lalu oleh para pendeta Buddha.

2. Cara kerja fermentasi laktat 

ilustrasi fermentasi timun (pixabay.com/ivabalk)

Pada proses fermentasi laktat, diperkukan campur tangan bakteri, di mana secara alami beberapa bahan makanan mengandung bakteri baik di dalamnya, sebut saja kubis, susu serta beberapa bahan makanan lainnya. Bakteri alami ini lah yang kemudian bekerja mengubah gula menjadi asam laktat.

Bakteri yang umum digunakan pada fermentasi laktat adalah bakteri Lactobacillus. Nah agar bakteri ini dapat bekerja dengan baik pada proses fermentasi biasanya digunakan metode garam atau air garam sebagai larutan rendaman fermentasi untuk membunuh bakteri jahat penyebab pembusukan pada makanan. Hal ini dikarenakan bakteri jahat pada makanan tidak dapat menolerir banyak garam.

Baca Juga: Makanan Mirip Rambut, Ini Fakta Fat Choy yang Unik

3. Faktor yang mempengaruhi fermentasi laktat 

ilustrasi bahan fermentasi sayur (pixabay.com/luiza_83)

Untuk menghasilkan produk fermentasi asam laktat yang baik maka perlu memperhatikan beberapa faktor di bawah ini.

  • Udara, penting untuk melakukan fermentasi secara anaerobik agar bakteri jahat yang terkandung dalam bahan makanan tak berkembang biak sehingga berpotensi merusak makanan.
  • Suhu, beberapa bakteri yang bekerja pada proses fermentasi memiliki suhu optimalnya masing-masing dalam membelah diri.
  • pH, jika berbicara mengenai tingkat keasaman (pH) tentu akan merujuk pada konsentrasi larutan garam yang digunakan. Air garam yang membunuh bakteri jahat akan membuat bakteri baik bekerja memetabolisme gula sehingga akan menurunkan pH menjadi pH asam di kisaran 4,5 dan pada pH ini baik untuk tempat tinggal bakteri baik.
  • Waktu, semakin lama waktu fermentasi maka semakin banyak bakteri yang membelah sehingga gula pada makanan pun bisa dimetabolisme secara keseluruhan. Biasanya proses fermentasi asam laktat selesai setelah 1-3 minggu.

4. Makanan populer hasil fermentasi laktat 

ilustrasi kimchi (pixabay.com/imissyou)

Ada banyak sekali produk fermentasi laktat yang cukup populer bahkan mungkin saja sudah pernah kamu konsumsi beberapa di antaranya. Biasanya produk fermentasi jenis ini sangat menggunakan sayuran segar seperti kubis, wortel, tomat, lobak, dan kacang polong. Tapi, sangat memungkinkan juga untuk menggunakan bahan cair seperti susu.

Dari bahan yang disebutkan di atas sudah dapat diuraikan produk apa saja yang merupakan hasil asam laktat. Benar sekali, ada olahan Kimchi, miso, acar, sauerkraut, bahkan tempe sekalipun. Sedangkan dalam bentuk cair berupa yogurt, kombucha dan kefir.

Baca Juga: 5 Fakta Katsu, Ayam Krispi Jepang yang Terinspirasi Makanan Prancis

Verified Writer

Allamandawi

Mohon maaf jika ada kekeliruan informasi. Artikel lainnya dari saya dapat dilihat di www.allamandawi.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya