TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bank Indonesia Resmi Luncurkan QRIS, Transaksi Tinggal Pindai QR Code

Transaksi digital jadi semakin gampang!

Istimewa/KPw Bank Indonesia DIY

Yogyakarta, IDN Times – Bertransaksi kini bakal semakin gampang. Bahkan, ke depannya belanja ke pasar atau warung dekat rumah bakal semakin praktis dengan sekali scan lewat ponsel, tanpa perlu mengeluarkan isi dompet.

Bank Indonesia baru saja meluncurkan Quick Response (QR) Code Indonesia Standard (QRIS) di seluruh Indonesia. Tepat pada hari peringatan ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia, QRIS diklaim menjadi satu ekosistem untuk semua transaksi pembayaran.

"Transaksi pembayaran itu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Kalau dengan menggunakan kartu debet atau kartu kredit, merchant harus memiliki mesin EDC, maka sekarang ada cara yang lebih simple lagi," ujar Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, Miyono, Senin (19/8).

Kenapa, sih, QRIS ini bakal semakin memudahkan kita bertransaksi?

1. Apapun alat pembayarannya, cukup scan satu QR Code

Istimewa/KPw Bank Indonesia DIY

Pastinya kamu sudah cukup akrab dengan alat pembayaran digital seperti Ovo, Gopay, Dana atau LinkAja, bukan? Nah, QRIS yang diperkenalkan Bank Indonesia menjadi standar pembayaran yang bakal makin memudahkan kamu melakukan pembayaran menggunakan platform-platform dompet elektronik tersebut.

Miyono menambahkan QRIS menjadi standar bagi aplikasi-aplikasi pembayaran secara digital yang kini mulai banyak dikenal dan dipergunakan oleh masyarakat. QRIS bakal menyatukan aplikasi dompet elektronik ini menjadi satu QR Code.

"Jadi gampangnya, kalau nanti bertransaksi dengan apapun dompet elektroniknya, cukup scan satu QR Code saja," jelas Miyono.

Baca Juga: Ini 5 Strategi Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta

2. Mesin EDC masih sulit dijangkau UMKM

Unsplash.com/rawpixel

Gerakan pembayaran non tunai yang dicanangkan Bank Indonesia, menjadi semangat untuk mendorong pemanfaatan sistem pembayaran yang lebih praktis. Selama ini penggunaan kartu debet atau kartu kredit yang dikeluarkan perbankan menjadi metode pembayaran yang dinilai praktis.

"Jika dibandingkan 10 atau 20 tahun ke belakang, penggunaan kartu sebagai alat pembayaran merupakan lompatan yang luar biasa. Tetapi itu dipandang belum efisien," jelas Miyono.

Miyono menambahkan pembayaran non tunai dengan kartu yang dilakukan lewat mesin Electronic Data Capture (EDC) dinilai hanya mampu dimanfaatkan oleh pengusaha bermodal besar. Sedangkan bagi pengusaha di sektor mikro, kecil dan menengah akan sulit menjangkau mesin tersebut.

"Makin ke sini, teknologi makin canggih dan makin mudah dijangkau semua lapisan masyarakat. QRIS menjadi metode baru yang bisa dimanfaatkan oleh pedagang kecil, jadi beli sayur di pasar bisa tinggal scan," papar Miyono.

3. Dorong efisiensi transaksi lewat semangat UNGGUL

IDNTimes/Holy Kartika

Peluncuran QRIS di Yogyakarta dihadiri perwakilan perbankan yang ada di kota pelajar ini. Kepala KPw BI DIY, Hilman Tisnawan mengungkapkan QRIS merupakan salah satu implementasi dari Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yang telah dicanangkan pada Mei 2019 lalu dan secara efektif akan berlaku pada 1 Januari 2020.

QRIS mengusung semangat UNGGUL yakni Universal, Gampang, Untung dan Langsung. Secara universal, QRIS bersifat inklusif, sehingga dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat. Gampang digunakan, karena lewat satu QR Code, transaksi dari aplikasi manapun bisa dilayani.

Sistem ini juga dinilai bakal menguntungkan, baik bagi pedagang maupun pembeli. Selain itu, transaksi dengan QRIS langsung terjadi, prosesnya cepat dan seketika, sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.

"Semangat ini bertujuan untuk mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan dan memajukan UMKM, yang pada akhirnya sistem ini ke depan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas Hilman.

4. QR Code bisa menampung data lebih besar

telenor.com

Teknologi QR Code bukan saja memberikan kemudahan dan efisiensi pada sistem pembayaran. Akan tetapi, sistem ini juga memiliki kapasitas daya tampung data yang lebih besar.

"Sehingga, kemungkinan terjadinya down server akan lebih diminimalisir. Teknologi ini juga sudah diuji keamanannya," jelas Miyono.

Baca Juga: Bank Indonesia Luncurkan Standar QR Code Nasional

Berita Terkini Lainnya