Ini 5 Strategi Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta

Pariwisata dan UMKM jadi potensi ekonomi baru

Yogyakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengukuhkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, Hilman Tisnawan, Kamis (1/8). Ada lima strategi yang akan menjadi fokus Bank Indonesia untuk mendorong ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Lima hal yang pesankan untuk menjadi fokus BI DIY untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi ini," ujar Perry.

Berikut ini lima fokus strategi yang diemban Bank Indonesia Perwakilan DIY untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah istimewa ini.

1. Menjaga inflasi DIY tetap terkendali

Ini 5 Strategi Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi YogyakartaIDN Times/Holy Kartika

Perry mengatakan pada kurun waktu 2007 hingga 2009, Yogyakarta menjadi salah satu kota terdepan dalam upaya pengendalian inflasi, baik kota maupun kabupaten. 

"Saya mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara pemerintah kota maupun kabupaten dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah [TPID] DIY dalam upaya menjaga inflasi tetap stabil," papar Perry.

2. Mencari sumber-sumber ekonomi baru

Ini 5 Strategi Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi YogyakartaIDN Times/Holy Kartika

Pertumbuhan ekonomi daerah di DIY semakin maju dan harus selalu ditingkatkan. Perry menambahkan inflasi DIY cenderung rendah dan pertumbuhan ekonominya juga sangat tinggi. 

"Dalam dua tahun terakhir ini, pertumbuhan ekonomi DIY sangat tinggi. Hal ini tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur Yogyakarta International Airport (YIA)," ujar Perry. 

Kendati demikian, pembangunan infrastruktur tidak akan terus ada, sehingga perlu dilakukan pengembangan sumber-sumber ekonomi baru. Salah satunya, kata Perry, adalah dengan mendorong sektor pariwisata. Hal tersebut tak terlepas dengan peran YIA yang nantinya dapat berpeluang mendatangkan lebih banyak wisatawan.

"Kami berharap ke depan peluang adanya Yogyakarta International Airport ini bisa dimanfaatkan dengan optimal dalam mendatangkan wisatawan. Dari 1,5 juta wisatawan nanti bisa menjadi 5 juta wisatawan yang bisa didatangkan ke Yogyakarta," jelas Perry. 

Baca Juga: Ini Strategi BEI Dorong UMKM Yogyakarta Melantai di Pasar Modal

3. Dukung UMKM DIY untuk naik kelas

Ini 5 Strategi Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi YogyakartaIDN Times/Holy Kartika

Perry mengungkapkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah merupakan salah satu pilar ekonomi yang cukup kuat di DIY. Sektor ini juga menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang baru bagi Yogyakarta.

"Kami berharap bisa lebih mendorong dan mengembangkan UMKM di DIY agar dapat lebih naik kelas," ungkap Perry.

Perry mengimbau upaya mengembangkan UMKM tersebut dapat dikoordinasikan dengan mantan Kepala KPw BI DIY sebelumnya, Budi Hanoto yang kini menjadi Direktur Eksekutif Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia. 

4. Mendorong program elektronifikasi daerah

Ini 5 Strategi Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi Yogyakartapexels.com

Salah satunya dengan elektronifikasi bantuan sosial serta kegiatan keuangan pemerintah daerah. Baik dari penerimaan maupun pengeluaran pemda diharapkan dapat lebih optimal dengan memanfaatkan sistem yang telah terelektronifikasi.

"Sejumlah provinsi telah sukses melaksanakannya. Provinsi DIY termasuk contoh sukses, selain itu Kabupaten Sleman. Bagaimana penerimaan dari kabupaten sudah tidak cash lagi, bekerja sama dengan perbankan dan dunia usaha," jelas Perry. 

Pemanfaatan elektronifikasi dan teknologi dalam pengelolaan keuangan daerah tidak hanya memberikan manfaat besar bagi Pemerintah Daerah. Selain bisa meningkatkan jumlah penerimaan, juga dapat meningkatkan transparansi keuangan daerah serta efisiensi dalam mengelola keuangan daerah. 

5. Optimalisasi pengedaran uang bersama perbankan

Ini 5 Strategi Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi YogyakartaIDN Times/Holy Kartika

Optimalisasi pengedaran uang di seluruh pelosok daerah terus menjadi fokus penting Bank Indonesia. Hal ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan uang kartal yang layak edar.

"Memperlancar pengedaran uang, khususnya pada daerah-daerah yang selama ini ditemukan banyak uang yang tidak layak edar," jelas Perry.

Kepala KPw BI DIY, Hilman Tisnawan menambahkan dari kelima fokus strategi tersebut intinya merupakan persoalan yang ada di daerah.  Hilman memaparkan pada intinya tugas Bank Indonesia di daerah adalah mendukung pertumbuhan daerah.

"Yakni pertumbuhan inklusif. Termasuk program-program pariwisata dan UMKM. Kami akan melakukan penguatan-penguatan pada bidang yang sekarang menjadi fokus Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di DIY," papar Hilman. 

Baca Juga: Mengapa Orang Yogya Makin Malas Membeli Premium? 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya