Petani di Kalasan Terbebani Naiknya Harga Pupuk Subsidi
Dosis pupuk terpaksa dikurangi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Para petani yang berada di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, mengeluhkan naiknya harga pupuk bersubsidi.
Ketua Forum Petani Kalasan, Janu Riyanto, mengungkapkan kenaikan harga pupuk subsidi ini dimulai pada akhir Desember 2020 lalu. Hal tersebut dirasa sangat memberatkan para petani.
Baca Juga: Petani di Bantul Tak Bisa Pakai Kartu Tani untuk Beli Pupuk Bersubsidi
1. Semakin membebani petani
Janu menerangkan, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian nomor 49 tahun 2020 telah ditetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beberapa jenis pupuk subsidi.
Seperti halnya Pupuk Urea, yang awalnya seharga Rp1.800 per kilogram, naik menjadi Rp2.250. Pupuk Za dari Rp1.200 menjadi Rp1.700. Pupuk Petroganik dari Rp500 menjadi Rp800. Hal tersebut menurutnya semakin menambah beban para petani.
"Kami sudah mengeluhkan permasalahan ini ke Dewan. Para petani tambah beban dengan kenaikan pupuk bersubsidi," ungkapnya pada Kamis (7/1/2021).
Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe: Laris Tapi Untung Sedikit