TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Cara Gojek Lindungi Konsumen dan Mitra dari Kekerasan Publik

Edukasikan dua fitur keamanan kepada pengguna

Dok. Gojek

Yogyakarta, IDN Times - Kekerasan ruang publik kian marak terjadi, bukan hanya di kota besar, namun juga berpotensi terjadi di lingkungan sekitar. Berkomitmen untuk menghadirkan ruang yang aman bagi seluruh pengguna, Gojek tidak hanya mengusahakan keamanan pengguna melalui pengembangan fitur, tetapi juga melalui edukasi yang bersifat preventif.

"Bagi kami, rasa aman adalah kebutuhan mendasar bagi mitra dan pengguna. Memang betul, pengembangan fitur dapat menopang rasa aman pengguna ketika sedang dalam perjalanan, namun edukasi mitra tidak boleh dilupakan," ujar Senior Manager Corporate Affairs Gojek, Alvita Chen, Kamis (11/7).

Menggandeng Rifka Annisa Women Crisis Center dan organisasi nirlaba Hollaback!, berikut upaya edukasi yang dilakukan Gojek untuk melindungi pengguna dan mitranya.

Baca Juga: GOJEK Menyumbang Perekonomian Yogyakarta Hingga Rp2,5 Triliun

1. Kenalkan mitra Gojek pada jenis kekerasan yang harus dihindari

Dok. Gojek

Pelatihan ini berangkat dari kepedulian Gojek akan upaya edukasi mitra. Gojek menjadi pelopor di industri ride-hailing dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai kekerasan di ruang publik, termasuk kekerasan seksual.

"Edukasi diberikan untuk membekali mitra dengan pengetahuan yang tepat, sehingga tahu bagaimana caranya mencegah hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan keamanan. Dengan demikian, terbentuk budaya peduli aman di lingkungan mereka masing-masing," ujar Alvita.

Modul pelatihan yang dipaparkan Hollaback! dan organisasi lainnya disesuaikan dengan keseharian mitra sehingga tepat sasaran, mudah dipahami dan mudah dijalankan. Mitra berkesempatan mengenal jenis-jenis kekerasan yang harus dihindari, mulai dari yang ringan hingga yang berat.

"Selain itu, mitra juga dikenalkan dengan metode intervensi saksi, sehingga menjadi agen penular budaya aman kepada masyarakat sekitar," imbuh Alvita.

2. Mengurangi kekhawatiran masyarakat saat menggunakan transportasi umum

Dok. Gojek

Training Officer Rifka Annisa Women's Crisis Center, Khoirun Ni’mah mengatakan layanan Gojek di Yogyakarta telah menjadi transportasi yang memudahkan mobilitas masyarakat. Keberadaan pelatihan seperti ini, memperkuat kepercayaan masyarakat atas layanan Gojek.

"Kegiatan edukasi, menjadi langkah pencegahan yang mampu meminimalisir gangguan keamanan dan rasa khawatir masyarakat saat menggunakan transportasi umum," ungkapnya.

Alvita menambahkan kegiatan edukasi tatap muka seperti ini, telah menjangkau lebih dari 4.000 mitra di lebih dari 30 kota di Indonesia. Selain Mitra Go-Ride dan Go-Car, edukasi serupa diberikan pula kepada Mitra Go-Massage yang merupakan bagian dari Go-Life.

"Dalam waktu dekat, modul pelatihan hasil kerja sama kami dengan pakar-pakar terkait juga akan segera diluncurkan, sehingga semakin banyak masyarakat yang mengambil bagian dalam menciptakan budaya peduli aman," jelas Alvita.

Baca Juga: Bengkel Belajar Mitra (BBM) Ajarkan Driver Gojek Mengelola Keuangan 

Berita Terkini Lainnya