TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 6 Alasan Kita Harus Segera Lakukan Investasi Saham

Modal Rp100.000 bisa beli perusahaan nasional

IDN Times / Auriga Agustina

Yogyakarta, IDN Times - Punya uang banyak hasil keliling syawalan pasti kepikiran untuk segera belanja barang-barang favorit. Eits, nanti dulu, coba deh uangnya kamu kumpulkan atau ditabung dalam bentuk investasi saham.

Investasi saham gak melulu perlu modal besar sampai jutaan rupiah, loh. Sejalan dengan ajakan pemerintah dalam program Yuk, Nabung Saham!, tidak ada salahnya mulai sekarang mengenal lebih dekat investasi ini.

Nah, kenapa, sih kamu perlu memulai investasi saham mulai sekarang?

Baca Juga: David Beckham Resmi Memiliki Saham 10% Klub Salford City

1. Ajak anak milenial tinggalkan budaya konsumtif

IDN Times/Holy Kartika

Setiap hari jajan di kafe, belanja baju-baju branded, atau belanja keperluan badan dari mulai sabun mandi, sampo, bedak hingga minyak wangi.Belum lagi setiap hari belanja online, beli paketan data, makanan enak yang tentunya membutuhkan uang yang tidak sedikit.

Perilaku konsumtif seperti ini justru menguntungkan perusahaan yang produknya kamu beli, lho!. Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan budaya konsumtif anak-anak muda sekarang semakin tinggi.

"Daripada terus-menerus beli barang-barang tersebut, kenapa tidak beli perusahaannya. Beli saham perusahaan yang produknya selama ini dikonsumsi," ungkap Irfan, Kamis (13/6).

Baca Juga: Siap-Siap Nongkrong, Street Art Akan Ramaikan Malioboro Pedestrian 

2. Sekarang Rp100.000 sudah bisa beli perusahaan, loh.

Pixabay.com/EmaAji

Biasanya uang Rp100.000 dalam sehari bisa buat nongkrong sambil ngopi cantik di kafe. Tapi bagaimana jika Rp100.000 bisa untuk membeli sebuah perusahaan?

Nah, cukup dengan uang sebanyak itu tabungan investasi saham sudah bisa dibuka. Menurut Irfan, sekarang banyak perusahaan nasional yang menjual sahamnya dengan harga terjangkau. Tujuannya, agar masyarakat Indonesia juga bisa berinvestasi tanpa harus mengeluarkan modal yang besar.

"Beberapa perusahaan besar yang produknya banyak dikonsumsi orang Indonesia, bahkan ada yang menjual sahamnya per lembar di bawah Rp1.000. Minimal dengan membeli 100 lembar atau 1 lot, harganya bisa tidak sampai Rp100.000," papar Irfan.

3. Mau untung banyak, beli saham yang produknya banyak dibeli

instagram.com/indomie

Kalau mandi pasti pakai sabun, sikat gigi pakai pasta gigi, atau keramas dengan sampo. Guys, produk-produk ini banyak kalian gunakan setiap hari, bukan?

Jadi bisa dibayangkan, jika 100 orang menggunakan produk yang sama, seberapa besar produsen produk perlengkapan mandi ini akan mendapat untung.

"Saham-saham consumer goods adalah saham yang saat ini cukup menarik untuk bisa dibeli. Karena produk-produk consumer goods seperti pasta gigi, sabun atau makanan, selalu dikonsumsi masyarakat," ujar Irfan.

Jadi, semakin banyak produk perusahaan tersebut dibeli oleh masyarakat, maka keuntungan perusahaan akan terus meningkat. Secara otomatis, harga saham dari perusahaan tersebut juga akan ikut naik.

"Sehingga, potensi devidennya banyak, jadi tentu akan sangat menguntungkan jika bisa membeli saham-saham perusahaan tersebut. Walaupun belinya dengan modal yang tidak banyak, asalnya rutin tetap akan menguntungkan.

Baca Juga: 4 Cara Malioboro Bebas Kendaraan jadi Daya Tarik 

4. IHSG Indonesia adalah bursa saham teruntung di dunia

ANTARA/Dhemas Reviyanto

Irfan mengungkapkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif. Kendati berbagai fluktuasi sempat harus dihadapi IHSG, namun bursa efek Indonesia dinilai paling stabil dibandingkan pasar modal luar negeri.

"Bahkan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, IHSG tercatat sebagai bursa teruntung di dunia," kata Irfan.

Hal ini yang membuat banyak investor luar negeri tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Terlebih, kata Irfan, fundamental Indonesia cukup kuat, sehingga investasi pasar modal cukup menguntungkan untuk dijadikan wahana investasi.

5. Jangan sampai untung perusahaan nasional dinikmati orang asing

pexel.com

Tujuan ajakan nabung saham, tidak sekadar memberi ruang masyarakat untuk memiliki investasi bagi kesejahteraan dirinya sendiri. Akan tetapi, diharapkan masyarakat juga dapat mencintai produk dalam negeri dan merasa ikut memiliki perusahaan yang berkembang di Indonesia.

"Selama ini banyak perusahaan yang produknya dibeli oleh masyarakat, keuntungannya justru dinikmati orang asing. Jadi dengan mendorong masyarakat berinvestasi di pasar modal, mereka juga bisa ikut menikmati keuntungan dari produk yang juga mereka beli," jelas Irfan.

Irfan menambahkan sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi mengumumkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, IHSG mengalami kenaikan cukup tinggi. Sejak itu, banyak investor-investor asing yang berdatangan dan berharap bisa menanamkan investasinya di Indonesia.

"Secara fundamental iklim investasi di Indonesia sangat baik. Jika situasi politik juga terkendali dengan baik, pertumbuhan investasi di Indonesia juga akan semakin baik," papar Irfan.

Baca Juga: 4 Mimpi Jokowi yang Harus Kamu Ketahui Tentang Indonesia di Tahun 2024

Berita Terkini Lainnya