TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hilangkan Uang Lusuh, Bank Indonesia Kerahkan Pa' Kabul 

Uang lusuh di Pasar Beringharjo capai Rp300 Juta

IDN Times/Holy Kartika

YOGYAKARTA, IDN Times - Dalam rangka mengurangi peredaran uang lusuh atau tidak layak edar, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DI Yogyakarta bersama Pemerintah Kota Yogyakarta memperkenalkan Pa' Kabul, Rabu (22/5).

Pa' Kabul adalah program inovasi Pasar Kawasan Bebas Uang Lusuh yang digalakkan di Pasar Beringharjo. Program ini diresmikan dengan melantik beberapa agen Pa' Kabul.

Baca Juga: Barang Bukti Senjata Tajam, Bom Molotov, Hingga Uang Disita Polisi

1. Tidak layak edar, uang lusuh sarang bakteri

IDN Times/Holy Kartika

Peresmian program ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang uang lusuh yang tak layak edar. Selain itu, program ini juga mendorong kesadaran hidup sehat kepada masyarakat.

"Karena dalam selembar uang lusuh itu, saat diteliti, ternyata mengandung banyak sekali bakteri. Salah satu yang berbahaya adalah ecoli," ujar Deputy Kepala KPw BI DI Yogyakarta, Sri Fitriani.

2. Peredaran uang lusuh di pasar tradisional capai Rp300 juta

IDN Times/Holy Kartika

Kepala KPw BI DI Yogyakarta, Hilman Tisnawan mengungkapkan aktivitas transaksi keuangan di pasar sangat tinggi, terutama di Pasar Beringharjo. "Hasil penukaran uang lewat kas keliling kami, ternyata uang lusuh yang ditukarkan dari pasar ini bisa sampai Rp300 jutaan," ungkap Hilman.

Kebanyakan uang lusuh yang ditemukan, kata Hilman, adalah uang pecahan kecil. Antara lain nominal Rp2.000, Rp5.000 dan Rp10.000. Hilman mencontohkan dari uang yang disiapkan untuk Lebaran sebanyak Rp5,6 triliun, sekitar Rp600 miliar adalah uang pecahan kecil.

"Kira-kira uang lusuh, sekitar sepuluh persen. Pada prinsipnya uang yang sudah dicabut dari peredaran, langsung ditarik. Tetapi kalau ada yang masih bagus diedarkan kembali," jelas Hilman.

3. Agen Pa' Kabul akan jemput bola tarik uang lusuh di pedagang

IDN Times/Holy Kartika

Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Yogyakarta akan menerjunkan agen Pa' Kabul untuj menarik uang lusuh. Setiap harinya, agen tersebut akan mendatangi langsung pedagang yang memiliki uang lusuh dan ingin menukarkannya.

"Selain agen, kami ke depan juga akan memanfaatkan kios Segoroamarto. Apabila skala kebutuhan penukaran uang lusuh ini semakin luas," ungkap Hilman.

Hilman menegaskan berapa pun kebutuhan uang layak edar yang ditukarkan dengan uang lusuh pedagang, maka akan terus dilayani. Apabila satu agen menerima hingga Rp100 juta uang lusuh per hari, maka jumlah tersebut yang akan dipenuhi.

"Kami akan penuhi semua, karena pada intinya kami akan menyerap semua uang yang tidak layak edar ini dari masyarakat. Sekarang kami baru bekerjasama dengan Bank Mandiri dan BPR Bank Jogja, namun ke depan kami akan gandeng bank lain yang memang punya nasabah di Pasar Beringharjo," papar Hilman.

Baca Juga: Berburu Uang Kuno di Malioboro

Berita Terkini Lainnya