Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Yogyakarta, IDNTimes-Kenaikan biaya sekolah mengerek inflasi Kota Yogyakarta selama Agustus 2019. Berdasarkan paparan Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, inflasi Kota Yogyakarta pada bulan lalu mencapai 0,07 persen.
Kabid Statitistik dan Distribusi BPS DIY, Amirudin mengatakan inflasi Agustus dipengaruhi oleh beberapa kelompok. "Berbeda dengan setahun atau dua tahun ke belakang, yang biasanya cenderung deflasi pada periode yang sama. Namun, kali ini inflasi meski tidak tinggi," ujar Amirudin, Senin (2/9).
Berikut kelompok yang memengaruhi inflasi pada Indeks Harga Konsumen.
Baca Juga: 5 Ribu Lebih Lowongan Kerja Ditawarkan di Bantul Job Fair 2019
1. Nasi lauk dorong inflasi pada kelompok makanan
Flickr - A Wonderful World NL Amirudin memaparkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,23 persen. Kenaikan tersebut cenderung lebih tinggi dari bulan sebelumnya dengan angka indeks 134,27 menjadi 134,58.
"Komoditas yang mengalami kenaikan harga, sehingga mendorong inflasi pada kelompok ini yakni nasi dengan lauk yang naik 0,90 persen dengan andil 0,02 persen," jelas Amirudin.
Disusul kenaikan pada komoditas rokok kretek filter, bir, sate dan ayam goreng. Masing-masing memberikan andil 0,01.
2. Sewa rumah makin mahal kerek inflasi perumahan
https://unsplash.com/photos/NpTbVOkkom8 Pada bulan ini, indeks kelompok perumahan, air, listrik gas dan bahan bakar turut menyumbang inflasi 0,31 persen. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, semua mengalami kenaikan angka indeks yakni sub kelompok biaya tempat tinggal dengan kenaikan 0,39 persen.
Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil mendorong inflasi pada kelompok pengeluaran ini, yakni sewa rumah, kontrak rumah dan upah asisten rumah tangga. Selain itu, kenaikan pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air, serta kelompok perlengkapan rumah tangga.
3. Seragam anak sekolah bikin kelompok sandang inflasi
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya Kelompok sandang menyumbang inflasi cukup tinggi yakni sebesar 1,32 persen. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, semua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks. Antara lain sub kelompok sandang laki-laki, sandang wanita, sandang anak dan kelompok barang pribadi.
"Kelompok biaya sekolah, tidak hanya dari gaji guru, tetapi seperti seragam dan perlengkapan sekolah yang meningkat mendorong inflasi," jelas Amirudin.
4. Kelompok kesehatan inflasi didongkrak naiknya jasa dokter gigi
Kelompok kesehatan pada Bulan Agustus 2019 mengalami inflasi 0,20 persen. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok jasa kesehatan naik 0,33 persen.
Disusul sub kelompok obat-obatan naik dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika naik, sedangkan satu sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok jasa perawatan jasmani angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.
"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini, diantaranya dokter gigi naik 6,38 persen. Sedangkan komoditas yang dapat menahan laju inflasi pada kelompok ini adalah shampo, parfum, sabun wajah, sikat gigi dan kapas," papar Amirudin.
Baca Juga: 10 Pemain Sepakbola dengan Biaya Transfer Termahal di Tahun 2017