Ekspor DI Yogyakarta Turun, Diduga Pengaruh Kondisi Global
Ancaman resesi turut jadi perhatian Pemda DIY
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Kondisi global hingga inflasi di sejumlah negara membuat ekspor di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penurunan. Potensi resesi di tahun depan turut menjadi perhatian Pemda DIY.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti, mengatakan ekspor di DIY mengalami penurunan.
“Memang adanya perang Rusia dan Ukraina, kemudian inflasi beberapa negara, sempat menurunkan angka ekspor, tidak hanya di DIY, tapi nasional. Semoga ke depan membaik, tidak semakin memburuk,” ucap Syam, Senin (14/11/2022).
Baca Juga: Rencana Peremajaan Trans Jogja, Dishub DIY Siapkan 25 Armada
1. Nilai Ekspor turun
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, nilai ekspor DIY pada September 2022 tercatat US$44,6 juta atau turun 4,90 persen dibanding Agustus 2022. Dibanding September 2021 nilai ekspor turun sebesar 2,41 persen.
Syam menyebut ada sejumlah hal yang membuat penurunan angka ekspor, di antaranya ada penundaan pembayaran dan pesanan.
“Penurunan itu ada tunda pembayaran, tunda pesanan, jadi mungkin tidak langsung. Ini kan pemerintah baru menggali potensi di negara lain yang diaspora tinggi, mungkin Arab, potensi apa yang masuk dari sisi pangan karena angka haji umroh banyak setiap tahun, nanti bisa mengarah ke sana,” ujar Syam.
Baca Juga: Jogja Plan Gallery akan dibangun di Malioboro, 21 PKL Direlokasi