Terdampak Pandemik, Usaha terkait Peternakan Ini Jatuh Terpuruk
Apa usaha terkait peternakan yang paling parah terdampak?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Sejumlah kegiatan usaha yang terkait dengan peternakan di Kabupaten Bantul terpuruk selama masa pandemik. Bahkan salah satu usaha rumah pemotongan ayam terbesar di Bantul harus merumahkan 120 karyawannya akibat permintaan daging ayam ras di pasar mengalami penurunan drastis.
Baca Juga: Pandemik COVID-19, Produk Herbal dari Empon-empon Laris Manis
1. Usaha RPA mengalami penurunan hingga 60 persen
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Joko Waluyo mengatakan di Kabupaten Bantul terdapat lebih dari 100 rumah pemotongan ayam (RPA) baik skala kecil maupun besar. Hampir semuanya mengalami penurunan produksi antara 50 persen hingga 60 persen.
"Untuk yang skala kecil sehari memotong 1000 ayam saat ini hanya memotong 400 hingga 500 ayam," katanya usai meninjau kematian burung kuntul di Hutan Mangrove, Padukuhan Baros, Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Rabu (24/2/2021).
Bahkan, kata Joko, RPA dengan kapasitas pemotongan 30 ribu ekor ayam, saat ini hanya memotong sekitar 10 ribu ekor. Akibatnya RPA tersebut harus merumahkan sekitar 120 karyawannya.
"Jadi RPA ini tidak saja melayani penjual di pasar-pasar namun juga melayani permintaan daging ayam di hotel-hotel yang ada di Yogya, namun karena hotel tidak ada tamu akhirnya tidak ada permintaan daging ayam," ungkapnya.
Baca Juga: 64 Hektare Sawah di Bantul Kebanjiran, Petani Keluhkan Banjir Tahunan