TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Bibit Mahal, Petani Bawang Merah di Bantul Menjerit

Biaya mengolah 1 hektare lahan mencapai Rp117 juta

Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah. Kabupaten Bantul, Suroto. IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - ‎Di tengah kondisi yang tak menentu akibat pandemi COVID-19, para petani bawang merah di Kabupaten Bantul kini dihadapkan dengan harga bibit bawang merah yang semakin mahal.

Baca Juga: 80 Ton Beras Disiapkan untuk Antisipasi KLB Virus Corona

1. Harga bibit bawang merah mencapai Rp36 ribu per kilogram‎

IDN Times/Daruwaskita

Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bantul, Suroto mengatakan saat ini harga bibit bawang merah di tingkat petani mencapai Rp 36 ribu per kilogram. Bibit tersebut harus didatangkan dari wilayah Jawa Timur. Padahal sebelum COVID-19 merebak, harga bibit bawang merah masih di bawah Rp30 ribu per kilogram.‎

"Kalau harga bibit bawang merah dari luar daerah saja sudah Rp36 ribu per kilogram pasti bibit bawang merah lokal juga akan mulai bergerak naik harganya," katanya, Senin (30/3).

2. Satu hektar lahan bawang merah dibutuhkan biaya Rp 117 juta‎

Ilustrasi petani sedang menyiram air pada lahan pertanian. IDN Times/Daruwaskita

Selain harga bibit bawang merah yang cukup mahal, Suroto mengatakan petani juga harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk mengolah lahan, termasuk menyiapkan pupuk dan obat-obatan untuk memerangi hama.

"Kita memperkirakan untuk menggarap lahan 1 hektare diperlukan biaya minimal Rp117 juta," ujarnya.

"Itu pun petani harus berspekulasi karena kondisi musim yang tak menentu, sehingga rawan diserang hama yang menyebabkan gagal panen," tambah pria asal Dusun Soge Sanden ini.

Baca Juga: Dusun-Dusun di Bantul Lakukan Pembatasan, Ini Respons Pemkab Bantul

Berita Terkini Lainnya