Sejarah Stasiun Lempuyangan, Stasiun Kereta Tertua di Jogja
Stasiun Lempuyangan ini sudah ada sejak 1872, lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah tahu belum kalau di Jogja, ada salah satu stasiun kereta tertua di Indonesia? Kalau kamu menebak Stasiun Lempuyangan, maka tebakanmu benar!
Sudah ditetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Gubernur Nomor 120/KEP/2010 dan Perda DIY No 188 Tahun 2014, siapa sangka Stasiun Lempuyangan sudah ada sejak 1872, lho! Usianya bahkan 15 tahun lebih tua dibandingkan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Penasaran bagaimana awal berdirinya Stasiun Lempuyangan? Atau, ingin tahu bagaimana asal nama Lempuyangan tersebut? Yuk, simak ulasannya berikut!
1. Latar belakang pembangunan Stasiun Lempuyangan
Stasiun Lempuyangan diresmikan pada 2 Maret 1872 oleh perusahaan kereta api swasta Hindia Belanda yang bernama Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Latar belakang pembangunan stasiun tersebut karena adanya kebijakan pengangkutan gula yang menggunakan kereta api. Terlebih di tahun 1870-an, industri gula di Yogyakarta memang cukup pesat dan dikelola oleh Belanda.
Awalnya, NV Nederlandsch - Indische Spoorweg Maatschaappij atau NIS telah membangun jaringan rel sepanjang 26 kilometer untuk melayani rute Kemijen, Semarang-Tanggung dan Grobogan. Sayang, bukannya untung malah buntung, NIS justru mengalami kerugian dan Pemerintah Belanda pun meminta untuk melanjutkan pembangunan rel sepanjang 166 kilometer menuju Yogyakarta. Pembangunan rel ini turut disertai dengan pembangunan Stasiun Lempuyangan.
Baca Juga: Sejarah 7 Kampung di Kalurahan Ngampilan Jogja, Ada Kampung Algojo
Baca Juga: Jogja Heritage Track, Asyiknya Tur Sejarah dengan Bus Unik