Wisma Hartono Jogja Tutup, Saksi Kisah Cinta hingga Booming Pokemon Go
- Wisma Hartono dan KFC di dalamnya tutup permanen pada Minggu (4/5/2025), meninggalkan berbagai kenangan bagi pengunjung.
- Pada tahun 2000 hingga 2015, Wisma Hartono menjadi tempat jual beli gawai dan spot nongkrong andalan, seperti KFC yang sering menjadi tempat kongkow.
- Gedung ini awalnya digunakan untuk kantor Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) sebelum akhirnya beralih fungsi menjadi mal elektronik, handphone, dan restoran KFC.
Yogyakarta, IDN Times - Minggu (4/5/2025) menjadi hari terakhir beroperasionalnya Wisma Hartono beserta restoran KFC yang berada di dalamnya. Bahkan jika melihat di Google Maps, tempat bersejarah yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 59, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, tersebut pun sudah tertulis tutup permanen.
Berbagai kenangan yang telah terukir di sana buat banyak orang. Mulai dari tempat jual beli gawai hingga tempat kongkow hits pada jamannya.
1. Jadi tempat pacaran hingga kumpul komunitas
Pada tahun 2000 hingga 2015-an, Wisma Hartono menjadi jujukan untuk membeli atau memperbaiki ponsel karena banyak tenant elektronik buka di sana. KFC yang berlokasi di lantai dasar juga menjadi spot nongkrong andalan buat berbagai kalangan.
Lajeng Padmaratri misalnya, KFC Wisma Hartono pernah menjadi bagian dari kesehariannya. "Tahun 2015-2018 itu aku masih sering datang bersama temen-teman komunitas. Meskipun gak ada Wi-fi, tapi ya gak masalah dan jajan minum Krushers aja," kata warga Godean, Sleman, ini pada Sabtu (3/5/2025).
Kusuma Ayu yang berasal dari Kulon Progo juga berkisah pernah berkencan di sana. "Kencan pertama bareng cowok. Ngopi lalu ngobrol sampai malam karena kebetulan buka 24 jam. Waktu itu tahun 2015 dan masih ramai mahasiswa," ucapnya.
Sementara, Anggodaka Sartika, pemuda asal Jawa Timur lulusan UGM , mengenang Wisma Hartono sebagai salah satu tempat nongkrong pertamanya saat awal berada di Jogja. KFC Sudirman dan Kopi 24 jamnya menjadi saksi beberapa patah hati maupun puluhan diskusi bersama kawan-kawan kampus.
"Aku ingat sekali. Tahun 2016 Wisma Hartono menjadi pusat berkumpulnya pemain Pokemon Go. Kala itu Wisma Hartono menjadi tempat lahirnya banyak komunitas. Tempat pertama ketemu kawan yang bahkan sampai sekarang pun, masih karib," ujarnya.
2. Pernah menjadi gedung Bank Dagang Nasional Indonesia
Dikutip dari berbagai sumber, gedung Wisma Hartono selesai dibangun pada 1995. Saat itu bahkan diresmikan langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Berlokasi strategis, gedung Wisma Hartono terdiri atas enam lantai dengan tinggi 32 meter dan luas total 2.665 meter persegi.
Awalnya, gedung ini digunakan untuk kantor Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI). Semasa itu, sultan pun menjabat sebagai komisaris kehormatan BDNI. Namun pada tahun 1998, BDNI tidak lagi beroperasi akibat krisis moneter dan gedungnya beralih fungsi sebagai sebagai kantor, mal elektronik dan handphone, sampai kian ramai dengan adanya KFC.
3. Memiliki konsep Jawa yang megah
Gedung Wisma Hartono dibangun dengan biaya mencapai Rp5 miliar pada tahun 1995. Desainnya unik dengan mengangkat konsep Jawa tradisional yang kental tapi megah, tak heran pada masanya ramai pengunjung.
Belum lagi mengingat lokasinya strategis di tengah kota, amat disayangkan jika lantas mangkrak. Dan saat ini belum ada kepastian bagaimana nasib gedung tersebut selanjutnya, apakah akan berubah kepemilikan atau justru dibongkar. KFC yang semula beroperasi 24 jam juga resmi tutup karena berkurang drastis pengunjung akibat boikot dan tergesernya oleh kuliner ayam goreng lokal yang kian bervariasi.
Bahkan, penjualan Wisma Hartono terpampang di laman RayWhite. Gedung tersebut dijual dengan harga Rp257,7 Miliar.
Di akhir pengabdian Wisma Hartono, hilir mudik orang-orang mendatangi KFC hingga sekadar memotret dari luar untuk mengabadikan. Tentunya bukan Lajeng dan Ayu saja, 30 tahun bertahan pasti ada ratusan cerita lain yang berlatar di sini hingga pernah menjadi tempat mencari rejeki banyak orang. Bagaimana denganmu, apakah pernah mampir dan punya history di Wisma Hartono?
