Suasana Taman Pintar di zona Paud. (dok. Pemkot Jogja)
Rombongan sekolah diperkirakan tetap menjadi salah satu penopang utama jumlah kunjungan, terutama menjelang ujian tengah semester. Selain itu, keluarga dengan anak usia PAUD juga menjadi segmen penting melalui berbagai zona khusus seperti PAUD Barat, PAUD Timur, zona lalu lintas, hingga aktivitas melukis gerabah dan kaos.
Taman Pintar menargetkan 770 ribu pengunjung sepanjang 2025, dengan capaian pendapatan saat ini sudah sekitar 60 persen hingga September. Angka ini diharapkan terus bertambah seiring program pengembangan yang sedang berjalan.
“Harapan kami sektor wisata, termasuk Taman Pintar dan kawasan sekitarnya seperti Malioboro serta Museum Benteng, bisa berjalan lancar karena ini sangat mendukung perekonomian Kota Yogyakarta,” imbuh Karmila.
Salah satu pengunjung asal Sumatera Barat, Reza Olivia, mengapresiasi wahana edukasi di Taman Pintar yang dinilai cocok untuk anak-anak SD. Namun, ia berharap ke depannya ada tambahan fasilitas bagi anak usia dini.
“Kalau untuk PAUD kayaknya masih kurang. Anak-anak kecil suka permainan sederhana, misalnya mandi bola, mewarnai, atau permainan huruf dan angka dasar. Jadi harapannya ada tambahan untuk PAUD dan TK juga, biar anak-anak usia dini tetap bisa menikmati,” tambahnya.