Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kawasan sesar opak bukit mengger (jogjaprov.go.id)

Intinya sih...

  • Gempa 6,3 skala Richter di Yogyakarta pada 27 Mei 2006 menewaskan ribuan jiwa dan menyebabkan kerusakan parah.
  • Sesar Opak yang aktif dapat menyebabkan gempa bumi sewaktu-waktu karena pergeseran batuan, sangat rawan terhadap gempa.
  • Sesar Opak Bukit Mengger menjadi destinasi geowisata, pusat studi geologi, dan dilakukan survei untuk mitigasi potensi gempa.

Tepat pada 27 Mei 2006, wilayah Yogyakarta dan sekitarnya diguncang gempa dahsyat berkekuatan 6,3 skala Richter. Gempa bumi tersebut telah menewaskan ribuan jiwa dan menyebabkan kerusakan parah.

Salah satu penyebab utama dari bencana tersebut adalah pergeseran Sesar Opak yang membentang di bagian Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melintasi Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Klaten.

Masih aktif hingga saat ini, Sesar Opak menjadi salah satu fokus penting dalam pemantauan dan mitigasi bencana gempa bumi di Yogyakarta. Ulasan lengkap mengenai Sesar Opak bisa kamu baca di bawah ini!

1.Apa itu Sesar?

Gempa Jogja 2006 (commons.wikimedia.org/NoiX180)

Dilansir website resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sesar, atau dalam istilah lain disebut juga patahan, adalah retakan besar pada lapisan batuan bumi yang diikuti oleh pergeseran antara dua bagian batuan. Pergeseran ini bisa sangat kecil, hanya beberapa milimeter, atau sangat besar hingga puluhan kilometer.

Jika sesar tersebut masih terus bergerak hingga sekarang, maka disebut sesar aktif. Wilayah yang dilalui sesar aktif sangat rawan terhadap gempa bumi, karena pergeseran batuan bisa terjadi sewaktu-waktu. Energi ini dapat menyebabkan getaran atau yang terasa di bawah tanah hingga ke permukaan bumi, yang dikenal sebagai gempa bumi.

Kawasan sesar dapat mencakup area yang luas, sehingga sering disebut sebagai zona sesar atau bidang sesar. Ukuran bidang sesar sangat beragam, mulai dari beberapa sentimeter hingga mencapai puluhan kilometer.

Sesar berukuran besar biasanya terbentuk karena gaya dari dalam Bumi, terutama akibat pergerakan lempeng tektonik, seperti di zona subduksi (tempat dua lempeng bertemu dan salah satunya masuk ke bawah yang lain). Secara umum, sesar terbentuk karena adanya tekanan atau tarikan pada batuan, dan ketika tekanan itu melebihi kekuatan batuan, maka batuan tersebut akan retak dan bergeser.

2.Sesar Opak Bukit Mengger

penampakan Sesar Opak Bukit Mengger (geoparkjogja.jogjaprov.go.id)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sesar opak merupakan penggerak kejadian gempa bumi di wilayah Jogja dan sekitarnya. Sesar Opak Bukit Mengger (SOBM) terletak di Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, DIY.

Berdasarkan penelitian geologi oleh Tim Geoheritage UPN Veteran Yogyakarta, kawasan SBOM merupakan area ditemukannya sesar di Bukit Mengger. Patahan terdapat pada batuan sedimen berupa batu pasir tuf dari formasi Semilir (Rahardjo dkk., 1995).

Batuan tersebut terdiri dari lapisan-lapisan batu pasir berwarna hitam, batu pasir kasar, dan breksi batu apung berwarna abu-abu. Pada beberapa bagian, ditemukan juga fragmen batuan lempung hijau dengan ketebalan mencapai 50 meter.

Di daerah Opak, ada dua jenis patahan (sesar) utama yang berkembang, yaitu sesar geser dan sesar normal. Sesar normal ini membentang sepanjang hampir 40 kilometer, mengikuti alur Sungai Opak, dari pantai selatan Jawa sampai ke daerah Prambanan, Klaten. Sesar ini adalah bagian dari zona sesar opak dan bisa terlihat di permukaan tanah.

Bidang sesarnya memotong lapisan tanah dengan ketebalan antara 50 cm hingga 5 meter, yang menunjukkan bahwa sesar ini masih aktif. Tanda-tanda sesar ini bisa dilihat di beberapa wilayah, seperti Kecamatan Jetis dan Pleret.

3.Dijadikan Destinasi Geowisata dengan Mitigasi dari BMKG

tim mitigasi BMKG (bmkg.go.id)

Sesar Opak Bukit Mengger menghadap arah mata angin utara-selatan sehingga cocok dijadikan destinasi geowisata untuk melihat sunrise dan sunset. SOBM juga menjadi pusat studi dan laboratorium alam pada bidang geologi, serta mitigasi bahaya gempa tektonik.

Pada 2021, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyisir jalur sesar opak untuk memitigasi potensi gempa di Provinsi DIY. Aktivitas geologi tersebut dilakukan pada enam titik yaitu Kalidadap, Lenteng Satu, Goa Cerme, Kedungrejo, Sungai Kaliurang, dan Kedung Tolok.

Survei ini dilakukan untuk menganalisis struktur geologi yang tampak dipermukaan sebagai bagian dari proses validasi hasil pengolahan data seismik yang dirampungkan oleh Tim BMKG dengan melibatkan pakar geologi dari kampus UGM.

Hasil survei ini akan dijadikan sebagai acuan untuk mengenali Sesar Opak lebih dalam dan mengantisipasi terjadinya dampak yang mungkin timbul dari sesar yang masih aktif ini.

Kini, berdasarkan pada Surat Keputusan (SK) Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 171.K/GL.01/MEM.G/2025 tentang Penetapan Taman Bumi (Geopark) Nasional Jogja, pada 7 Mei 2025, Sesar Opak Bukit Mengger masuk dalam salah satu situs warisan geologi (geosite) yang ditetapkan sebagai Gopark Nasional Jogja.

Penetapan Geopark ini bertujuan untuk melindungi dan melestarikan warisan geologi (geoheritage), keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya. Di samping itu, geopark juga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan penelitian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team