Sleman, IDN Times - Pasar Kranggan adalah pasar rakyat yang berada di pusat Kota Yogyakarta. Letaknya yang berada di dekat Tugu Pal Putih Yogyakarta, menjadikan pusat perekonomian di kawasan ini sebagai salah satu yang teramai di Jogja.
Pasar Kranggan merupakan salah satu pasar tua di Kota Yogyakarta. Berdiri awal abad ke-19, di masa pemerintahan Kolonial Belanda. Pada saat itu, Pasar Kranggan menjadi salah satu pusat perekonomian bagi warga China yang tinggal di Kota Yogyakarta.
Nama Pasar Kranggan diambil dari salah satu pejabat Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat bernama Raden Tumenggung Rangga Prawirasantika. Ia menginisiasi berdirinya pasar ini, sehingga namanya digunakan, yakni dari kata Ka-Rangga-an.
Pendirian pasar berdasarkan peraturan pemerintah Kolonial Belanda, yatitu Wijkensteelsel, yang mengatur tata ruang kota dengan membagi wilayah permukiman warga China. Pemukiman ini terbagi menjadi dua, yaitu Kampung Ketandan dan Poncowinatan, yang saat ini berada di belakang Pasar Kranggan.
Pasar Kranggan sering dikenal sebagai salah satu pusat jajanan tradisional. Terdapat puluhan penjual yang menyediakan aneka jajanan, di antaranya lemper, arem-arem, serabi, kue talam, clorot, mata kebo, dan aneka gorengan. Lokasinya ada di bagian depan pasar, tepatnya di tepi depan Jalan Pangeran Diponegoro.
Pasar Kranggan juga dikenal sebagai pasar yang menyediakan bunga tabur dan aneka kebutuhan sehari-hari seperti, buah, sayur, sembako, konveksi, hingga perhiasan emas.
Tak hanya makanan tradisional, saat sore hingga malam hari, di lantai dua terdapat aneka kuliner kekinian. Mulai udon khas Jepang, aneka street food Korea Selatan, sampai makanan western juga ada!
Operasional jam buka Pasar Kranggan dimulai pukul 05.00 WIB - 18.00 WIB. Bagi kamu yang ingin berburu jajanan pasar yang masih fresh dan segar, bisa datang lebih pagi untuk menghindari keramaian.