Sejarah Gua Kiskendo, Geopark Jogja dengan Legenda Ramayana

Intinya sih...
- Gua Kiskendo ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh Kementerian ESDM
- Lokasi Gua Kiskendo dekat perbatasan Kabupaten Kulon Progo, DIY dan Kabupaten Puworejo, Jawa Tengah
- Gua Kiskendo memiliki sejarah mitos dan legenda Ramayana serta terletak di Perbukitan Menoreh
Pesona Gua Kiskendo sebagai geopark semakin menarik wisatawan. Ini setelah Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Geopark Jogja menjadi Geopark Nasional. Adapun Gua Kiskendo masuk dalam kawasan geopark Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gua Kiskendo adalah satu gua karst tertinggi di Pulau Jawa. Di sini, kamu bisa menelusuri sejarah Gua Kiskendo yang diwarnai mitos dan legenda Ramayana. Seperti apa kisahnya?
1. Lokasi Gua Kiskendo: Berada di Perbukitan Menoreh
Sebelum membahas sejarah Gua Kiskendo, ada baiknya memahami lokasinya. Gua Kiskendo terletak di dekat perbatasan antara Kabupaten Kulon Progo, DIY dan Kabupaten Puworejo, Jawa Tengah. Secara administatif, pengelolaan Gua Kiskendo jatuh ke tangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
Alamat Gua Kiskendo adalah Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jarak perjalanan dari kota Yogyakarta ke Gua Kiskendo adalah 38 kilometer, atau kira-kira 1 jam perjalanan.
Gua Kiskendo sendiri terletak di Perbukitan Menoreh, atau 1.200 meter di atas permukaan air laut. Kamu bisa mengunjungi gau ini dengan mengendarai motor atau mobil. Kabar baiknya, rute Gua Kiskendo sudah diaspal sehingga perjalanan akan terasa lebih aman dan nyaman.
2. Sejarah Gua Kiskendo: Ditemukan oleh pertapa
Mengutip laman resmi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Gua Kiskendo ditemukan oleh Ki Gondorio pada 1700-an. Penduduk setempat mengungkap Ki Gondorio adalah seorang pertapa. Setelah menemukan Gua Kiskendo, Ki Gondorio menjadi juru kunci gua tersebut.
Konon, Ki Gondorio suatu malam bermimpi sedang menjelajahi sebuah gua yang mirip kerajaan. Ketika bermimpi, ia mendapatkan petunjuk untuk menemukan Gua Kiskendo, termasuk agar memberikan mana untuk 15 ruangan di dalam gua. Semua petunjuk itu diikuti oleh Ki Gondorio begitu bangun dari mimpinya.
Sosoknya menamai 15 ruangan dalam gua. Setiap ruangan memiliki fungsi penting semasa kejayaan kerajaan Gua Kiskendo. Sebagai contoh, ruang Pertapaan Kusuman berfungsi sebagai tempat bertapa untuk meraih derajat tinggi.
Ki Gondorio juga menjadikan ruang Keraton Sekandang sebagai pusat Kerajaan Gua Kiskendo. Di tempat inilah terjadi pertempuran antara Mahesa Sura dan Lembusuro. Selain itu, ada juga ruangan Padasan yang berfungsi sebagai sumber mata air, serta ruang Sepranji sebagai pusat perternakan.
3. Mitos dan legenda Ramayana di Gua Kiskendo
Sejarah Gua Kiskendo tak lepas dari legenda Ramayana. Dalam mitos pewayangan, Gua Kiskendo menjadi lokasi pertempuran dahsyat antara Kerajaan Kiskendha melawan Subali dan Sugriwa. Pertarungan pecah setelah Mahesa Sura, raja Kerajaan Kiskendha, menculik Dewi Toro yang dikenal akan kecantikannya.
Para dewa lantas mengutus wanara kakak beradik, Subali dan Sugriwa, untuk merebut Dewi Toro kembali. Subali dan Sugriwa akhirnya bertempur melawan Mahesa Sura dan patihnya, Lembu Sura, di Gua Kiskendo.
Sejarah itu masih terpahat di Gua Kiskendo hingga sekarang. Jika kamu berkunjung ke sana, kamu akan menemukan relief legenda Ramayana di bagian pintu masuk Gua Kiskendo. Visualisasi relief juga terpahat di Sendratari Sugriwa Subali.
4. Pesona Gua Kiskendo: Ada tari kolosal
Dilansir situs Geopark Jogja, Gua Kiskendo memiliki tinggi elevasi 700 mdpl. Hal ini menjadikan Gua Kiskendo sebagai gua karst tertinggi di Pulau Jawa. Muncul pada masa Samudera Jaya, Gua Kiskendo adalah bukti berakhirnya masa Gunung Api Old Andesite Formation (OAF).
Wisata Gua Kiskendo menawarkan pemandangan gua yang magis dan penuh edukatif. Di sini, kamu bisa menyaksikan formasi batuan andesit yang sudah berusia 23-15 juta tahun. Kamu juga dapat menikmati pemandangan batugamping Formasi Jonggrangan yang berumur sekitar 15-5 juta tahun yang lalu.
Sebagai geowisata, Gua Kiskendo sudah dilengkapi dengan hiasan patung dan relief yang memanjakan mata. Salah satu karya seni yang dipamerkan adalah patung kera dan kepala Sugriwa. Semuanya menggambarkan pertarungan akbar antara Mahesa Sura dengan Subali dan Sugriwa.
Daya tarik Gua Kiskendo lainnya adalah pentas tari kolosal bernama Sendratari Sugriwa Subali. Pertunjukan yang melibatkan puluhan penari ini biasa digelar rutin sekali dalam sebulan di Amphitheater Kiskendha.
Harga tiket masuk Gua Kiskendo sebesar Rp10 ribu per orang. Ketika menjelajah gua, kamu akan didampingi oleh pemandu. Fasilitas Gua Kiskendo juga lengkap, seperti toilet, masjid, lahan parkir luas, dan pendopo untuk istirahat sejenak.