5 Fakta Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri di Bantul

Sebagai perwujudan rasa syukur pada Tuhan dan alam semesta 

Setiap tahunnya warga Padukuhan Mancingan di Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta mengadakan upacara adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk syukur atas melimpahnya hasil panen oleh masyarakat sekitar. Bisa dibilang, upacara ini mempunyai makna persembahan untuk Tuhan karena memberikan alam yang subur dan bisa dimanfaatkan oleh mereka. 

Upacara adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri ini dilakukan dengan rangkaian acara yang menarik sehingga menjadi daya tarik wisata. Jadi tak mengherankan kalau momen ini selalu dinanti baik oleh masyarakat maupun turis lokal dan mancanegara. Untuk lebih jelasnya, yuk berkenalan dengan upacara adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri melalui artikel ini.

1. Upacara adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri yang sarat makna

5 Fakta Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri di Bantulfoto Kirab Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri (instagram.com/pucukedelweiss)

Upacara ini mempunyai makna yang sangat dalam, Bekti yang berarti berbakti atau patuh dan Pertiwi adalah bumi. Sedangkan Pisungsung bisa diartikan sebagai persembahan dan Jaladri adalah laut atau samudera.

Jika semua arti digabungkan maka makna dari Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri adalah upaya manusia untuk berbakti pada Ibu Pertiwi sebagai ungkapan syukur atas keberkahan yang berasal dari alam semesta. Maknanya sangat dalam, ya?

2. Memiliki simbol Dewi Sri yang membawa keberkahan hasil alam

5 Fakta Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri di Bantulilustrasi Dewi Sri dalam Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri (instagram.com/rujidwardoyo)

Dalam upacara adat ini, Dewi Sri menjadi simbol utama yang ditandai dengan hasil panen padi yang melimpah. Dewi Sri memang menjadi perlambang kesuburan bagi masyarakat Sunda, Bali, dan Jawa tradisional.

Meski identik dengan pertanian terlebih padi, sebenarnya Dewi Sri juga bisa sebagai dewi kemakmuran hasil bumi secara umum. Bukan hanya itu, dewi ini pun dipercaya bisa melindungi segala macam hasil bumi dari kegagalan panen hingga masyarakat yang dijauhkan dari malapetaka.

 3. Tata cara upacara adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri  

5 Fakta Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri di Bantulfoto Kirab Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri (instagram.com/pujiatijogja)

Upacara ini diawali dengan berkumpulnya masyarakat Padukuhan Mancingan di area Joglo Pariwisata yang ada di Pantai Parangtritis. Setelah itu, masyarakat akan melakukan kirab budaya dari Joglo menuju Cepuri yang terletak di Pantai Parangkusumo. Dengan menggunakan pakaian adat Yogyakarta lengkap, masyarakat membawa berbagai ubarampe saat melakukan kirab. 

Fyi, ubarampe atau perlengkapan dalam upacara adat  itu sendiri biasanya berupa pakaian, jarik, dan buah-buahan yang diarak di tepi pantai. Setelah peserta kirab mencapai Cepuri Parangkusumo, para abdi dalem langsung melafalkan doa bersama dan dilanjutkan dengan melarung atau labuhan berbagai ubarampe yang dibawa saat kirab ke Pantai Parangkusumo. Acara pun diakhiri dengan pagelaran wayang kulit di malam harinya. 

Baca Juga: Rekomendasi Wisata Estetik dan Antimainstream di Jogja, Liburan Seru!

4. Sebagai momen syukur hasil alam yang melimpah

5 Fakta Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri di Bantulfoto Kirab Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri (instagram.com/nugroho.ds_)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, upacara ini dilakukan oleh masyarakat sebagai cara mengucap syukur pada Tuhan. Bukan hanya kelimpahan hasil panen di sektor agraris, rezeki dari hasil laut hingga tingginya jumlah wisatawan yang berkunjung pun dilakukan dalam upacara adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri ini. Jadi tak mengherankan jika sebagian masyarakat Padukuhan Mancingan yang berprofesi sebagai petani dan nelayan merayakan suka citanya dalam momen ini. 

5. Sebagai ajang silaturahmi antar warga

5 Fakta Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri di Bantulfoto peserta Kirab Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri (instagram.com/purnomo_paris_beach)

Selain menjadi perwujudan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat Dukuh Mancingan melakukan ini sebagai bentuk kebersamaan antar warga. Pada upacara ini, warga akan saling bahu membahu membantu agar upacara berjalan lancar. Dari sini, rasa saling menghormati dan tepa slira juga terbentuk dengan sendirinya. 

Dari beberapa fakta upacara adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ada banyak cara manusia menyampaikan rasa syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Seperti dalam upacara ini, kita diajarkan juga tentang kebersamaan dan kerukunan antar warga. Nah, apakah kamu tertarik untuk melihat kemeriahan upacara adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri ini di lain kesempatan?

Baca Juga: Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri Sedot Ribuan Wisatawan

IamLathiva Photo Community Writer IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya