Yenny Wahid Perkenalkan Peace Village, Desa Damai dengan Taman Canggih

Memanfaatkan teknologi AR untuk bermain anak

Sebuah taman yang dipadukan dengan tempat makan sudah sangat biasa kita temui di Yogyakarta. Namun berbeda dengan Peace Village, yang tidak hanya menggabungkan sebuah taman dengan restoran namun juga memberikan sentuhan teknologi untuk mengedukasi anak-anak dan memberikan ruang bagi berbagai aspek masyarakat untuk saling berkontribusi bagi sesama. 

Baca Juga: Pesona Kampung Flory, Desa Wisata yang Sejuk di Pusat Kota Sleman

1. Merupakan program Peace Village di Yogyakarta

Yenny Wahid Perkenalkan Peace Village, Desa Damai dengan Taman CanggihYenny Wahid memperkenalkan Peace Village - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Yenny Wahid melalui Wahid Foundation memang sudah menggalakkan program Peace Village-nya sebagai komunitas pembentuk kerukunan di tengah masyarakat dengan berbagai macam bentuk pendekatan. Melalui program Peace Village ini, Yenny bersama suami, Dhohir Farisi, memperkenalkannya di Yogyakarta dalam sebuah tempat yang bisa merangkul berbagai kelompok masyarakat, mulai dari anak kecil, millennials, hingga orang tua.

"Tempat ini adalah tempat inkubasi untuk menciptakan kedamaian, toleransi, dan juga kesejahteraan bagi masyarakat yang tidak hanya menggunakan pendekatan berbasis teknologi tapi juga menumbuhkan kecintaan kepada alam," tutur Yenny saat memperkenalkan Peace Village pada Senin (6/1).

Peace Village Yogyakarta terletak di Jl. Taraman Raya No.1, Taranan, Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempatnya memang tidak berada di pusat kota namun relatif mudah ditemukan dan diakses jalannya. Yenny dan Farisi memang lebih mengonsep tempat ini sebagai sebuah desa yang jauh dari perkotaan namun menyimpan teknologi canggih untuk digunakan masyarakat.

"Di sini kita memang menciptakan kontras, kontras antara teknologi dengan alam, gunanya untuk memberikan edukasi, mentransfer nilai-nilai, dan menciptakan masyarakat yang lebih baik lagi, masyarakat yang berkualitas," ucap Yenny.

Peace Village saat ini sudah ada di empat provinsi, yaitu Solo Raya, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Masing-masing Peace Village memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri, dan baru Yogyakarta menjadi tempat yang menggunakan pendekatan teknologi.

2. Hadirkan taman bermain anak berteknologi AR

Yenny Wahid Perkenalkan Peace Village, Desa Damai dengan Taman CanggihTaman bermain berbasis AR dengan bantuan aplikasi khusus - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Salah satu hal yang diunggulkan Peace Village Yogyakarta adalah taman bermain anak dengan teknologi augmented reality (AR). Hamparan taman hijau luas dilengkapi dengan jalur untuk berjalan kaki menjadi pemandangan yang menarik untuk bermain anak-anak dan berfoto bagi orang dewasa.

Di setiap sudut jalur taman, terdapat sebuah marker berwarna biru yang bergambar hewan-hewan yang biasa ditemui di kebun binatang. Menariknya jika kita mengarahkan gawai berupa tablet yang dipinjamkan oleh staff Peace Village, akan muncul hewan di dalam tablet sesuai dengan gambar yang ada di marker melalui aplikasi yang dirancang khusus untuk Peace Village.

Hewan yang muncul pun dapat bergerak dan mengeluarkan suara ketika kita menyentuhnya di dalam tablet. Hewan yang ditampilkan juga berukuran sesuai dengan ukuran aslinya di dunia nyata. Di dalam aplikasi juga terdapat tombol kamera yang memungkinkan anak-anak atau orang dewasa berfoto bersama hewan AR tersebut dan bisa dikirimkan melalui email. Selain itu juga ada papan edukasi di mana ketika tablet diarahkan akan muncul informasi terkait hewan atau tanaman yang ada pada papan tersebut.

Aplikasi ini layaknya sebuah permainan bagi anak-anak. Saat anak melakukan scanning menggunakan tablet, mereka akan mendapatkan poin yang bisa dikumpulkan dengan terus melakukan scanning semua hewan AR dan papan edukasi, sehingga anak-anak bisa saling berlomba mengumpulkan poin. Taman ini mendorong agar anak-anak tidak hanya bermain gadget dan terfokus pada game di dalam gadget, namun mengenalkan bahwa gadget juga bisa dijadikan sebuah alat untuk berinteraksi dengan dunia luar.

3. Menyediakan ruang kelas untuk belajar anak

Yenny Wahid Perkenalkan Peace Village, Desa Damai dengan Taman CanggihRuang kelas untuk belajar anak - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Tak hanya taman, namun Peace Village juga menyediakan ruang kelas bagi anak-anak untuk belajar berbagai macam hal. Bekerja sama dengan sebuah situs edukasi online bernama cakap.com, Peace Village mengadakan edukasi rutin dengan tajuk jam belajar masyarakat bagi anak-anak yang tinggal di sekitar Peace Village melalui mentor atau guru online. Ke depannya akan dikembangkan tidak hanya anak-anak sekitar saja, namun dari berbagai penjuru kota bisa mengikuti edukasi di kelas ini.

"Intinya kita ingin mendekatkan teknologi langsung kepada masyarakat," ucap Farisi.

Masyarakat atau anak-anak yang ingin memanfaatkan ruangan ini di luar program edukasi yang diadakan oleh Peace Village sangat diperbolehkan tapi tetap membayar. Yenny sudah menyiapkan solusi, karena membayar untuk menggunakan setiap ruangan yang ada di Peace Village tidak selalu menggunakan uang, namun bisa juga membayar dengan kontribusi untuk sesama, seperti membantu bersih-bersih, mencuci piring, atau bahkan sharing ilmu ke sesama pengunjung. Hal ini diberlakukan Yenny untuk menumbuhkan kesadaran diri bahwa setiap orang punya sesuatu untuk dikontribusikan kepada orang lain.

"Anak-anak kampung di sekitar sini mau pakai fasilitas ini tidak punya uang, maka mereka bisa membayar dengan cara menyapu, membantu menyiram tanaman, membantu bersihkan kandang. Karena kita percaya semua orang memiliki sesuatu untuk dikontribusikan kepada orang lain. Manusia tidak hanya diukur dari nilai finansial tapi karyanya bisa berupa apa pun, yang penting ada kemauan untuk saling membantu sesama," jelas Yenny.

4. Tersedia tempat berkumpul komunitas lengkap dengan restoran

Yenny Wahid Perkenalkan Peace Village, Desa Damai dengan Taman CanggihBalai silaturahmi yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Tak hanya anak-anak yang menjadi fokus tempat ini, namun orang dewasa yang suka berkomunitas juga diberikan wadah yang nyaman. Friendship Hall atau Balai Silaturahmi menjadi nama ruangan ini. Terdiri dari panggung yang cukup besar untuk melakukan pertunjukan kesenian atau mengadakan talkshow, kursi dan meja yang mampu menampung anggota komunitas, hingga tersedia beragam menu makanan dan minuman yang bisa dipesan.

Sama seperti ruang belajar anak, semua orang boleh menggunakan area ini untuk kegiatan yang bermanfaat dengan tetap membayar atau berkontribusi bagi sesama.

Selain itu Peace Village juga dibuat ramah untuk penyandang disabilitas. Meskipun masih belum semua sudut mudah diakses penyandang disabilitas, namun Peace Village akan terus dikembangkan untuk melengkapi berbagai fasilitasnya agar semakin mudah diakses teman-teman penyandang disabilitas.

5. Masih dalam tahap penyempurnaan

Yenny Wahid Perkenalkan Peace Village, Desa Damai dengan Taman CanggihSuasana Taman AR Peace Village - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Selain penyempurnaan akses untuk penyandang disabilitas, Peace Village juga masih akan menyempurnakan berbagai fasilitas lainnya. Ke depannya Peace Village juga akan menghadirkan sarana edukasi dari bidang peternakan dan pembibitan.

Anak-anak bisa berinteraksi langsung dengan hewan ternak untuk memerah susu sapi atau kambing, selain itu mereka juga bisa belajar berkebun. Sarana ini akan memberdayakan langsung peternak dan petani lokal agar hasil ternak dan bibitnya juga bisa laku dibeli oleh pengunjung atau dibeli sebagai sumber bahan baku menu restoran di Peace Village. Selain itu menu-menu makanan juga akan lebih dikembangkan lagi variasinya.

"Anak-anak bisa berlari-lari, bermain dengan binatang, bercocok tanam di belakang, kemudian bisa ikut memerah susu kambing," terang Yenny mengungkapkan rencana ke depannya.

Peace Village Yogyakarta sendiri saat ini masih dalam tahap pengenalan dan belum dilakukan launching secara resmi. Yenny sendiri masih menunggu proses penyempurnaannya dan masih mencari tanggal yang tepat untuk peluncurannya. Meskipun begitu, saat ini Peace Village sudah bisa dikunjungi masyarakat.

Baca Juga: 10 Tempat Liburan Terbaru di Yogyakarta, Cocok untuk Tahun Baru 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya