Jajaran buku di Theotraphi (Dok. pribadi/Clean Qurrota)
Seperti judul artikel kali ini, menurutku Renaisansi Coffee and Theotrapi gak hanya menjual kopi tapi juga “jual” ilmu. Gimana gak, koleksi bukunya itu lho, semua genre ada. Mulai dari buku filsafat, baik filsafat Barat maupun Timur, teori politik, sampai pemikiran kritis, semuanya tersedia.
Buku sejarah pun gak kalah lengkap. Ada koleksi sejarah dunia, biografi tokoh, hingga politik modern dan klasik. Kalau soal koleksi sastra, gak perlu ditanya lagi. Renaisansi Coffee and Theotrapi punya selera yang bagus untuk sastra klasik Indonesia, novel dunia, hingga karya sastra kontemporer. Banyak karya Pramoedya Ananta Toer terpajang di rak, begitu juga kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono.
Tenang aja, buku-buku seputar ilmu sosial, sains, gender, dan kesehatan juga ada di sini. Bahkan, koleksi buku musik dan seni pun tersedia, siap menemani secangkir kopi dan sore yang panjang.
Menutup kunjungan kali ini, aku cuma bisa bilang kalau Renaisansi Coffee and Theotrapi adalah perpaduan manis antara aroma kopi, lembaran buku, dan percakapan yang tenang. Tempat ini bukan cuma soal duduk manis sambil nyeruput minuman, tapi juga tentang meresapi suasana, menemukan buku yang mungkin akan mengubah cara pandangmu, dan pulang dengan hati yang lebih penuh.
Jadi, kalau suatu hari kamu mampir ke Jogja, sempatkan untuk duduk di salah satu sudutnya, pesan kopi dengan nama yang bikin kamu penasaran, lalu biarkan waktu berjalan pelan sambil kamu larut dalam bacaan. Siapa tahu, kamu gak cuma pulang dengan foto estetik, tapi juga dengan ide-ide baru yang hangat di kepala.