Rekomendasi Wisata dan Kuliner di Jogja versi The New York Times

Intinya sih...
- Wedang Tahu Bu Sukardi, minuman lembut dengan siraman air jahe dan gula palem, harganya tak sampai Rp10 ribu.
- Griya Dhahar RB menawarkan sayur brongkos sebagai salah satu best seller, serta menu lain seperti nasi langgi dan bistik gelatin.
- Batik Hamzah memiliki pertunjukan bertajuk Raminten Cabaret Show dengan harga tiket mulai dari Rp100 ribu.
Baru-baru ini, The New York Times atau NYT, media asal New York, Amerika Serikat, mengeluarkan sebuah artikel tentang Yogyakarta. Disebutkan di sana bahwa Yogyakarta mungkin adalah pusat semesta dengan keunikan yang ada di dalamnya.
Tak cuma itu, artikel di dalamnya menyebutkan berbagai rekomendasi tempat makan dan rekreasi yang bisa dikunjungi. Penasaran ada apa saja? Yuk, simak selengkapnya berikut!
1. Wedang Tahu Bu Sukardi
Scott Mowbray sang penulis mengatakan bahwa dia menemukan warung Bu Sukardi. Bu Sukardi dikenal dengan wedang tahunya yang lembut. Dan benar saja, Mowbray setuju dengan mengatakan bahwa minuman tersebut wobbly-soft dengan siraman air jahe dan gula palem yang disebutkannya dengan 'berapi-api.'
Sejatinya Wedang Tahu Bu Sukardi punya beberapa cabang di Jogja, salah satunya yang berada di Kranggan dekat Tugu Pal Putih. Harganya merakyat tak sampai Rp10 ribu, gak heran kalau kerap jadi tujuan sarapan wisatawan sampai lokal.
Alamat: Jalan Asem Gede, Cokrodiningratan, Kapanewon Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Griya Dhahar RB
Dalam kesempatan lain, sang penulis menuju Griya Dhahar RB untuk makan malam. Rumah makan yang mengusung tema jawa tradisional tersebut diceritakan memiliki paviliun terbuka dan kursi jati yang berukir menarik.
Di sana penulis menjajal sayur brongkos yang terdiri dari telur, tahu, melinjo, dan bahan-bahan lain. Dan benar saja, di Griya Dhahar RB tersebut sayur brongkos menjadi salah satu best seller bersamaan dengan menu lain seperti nasi langgi juga bistik gelatin.
Alamat: Jalan Jagalan - Beji Nomor 36, Purwokinanti, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
3. Hamzah Batik
Tak jauh dari restoran, Mowbray melanjutkan perjalanan ke toko Batik Hamzah. Ia di sana tak cuma melihat-lihat pakaian, tapi juga menikmati minuman es, melihat pertunjukan tari klasik, sampai dengan kabaret.
Ya, belum banyak yang tahu bahkan warga lokal sekali pun bahwa di lantai atas Hamzah Batik ada pertunjukan bertajuk Raminten Cabaret Show. Harga tiketnya mulai Rp100 ribu yang bisa dibeli melalui reservasi atau on the spot.
Alamat: Jalan Margo Mulyo Nomor 9, Ngupasan, Kapanewon Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
4. Keraton Jogja
Tak dilewatkan oleh Mowbray dengan melihat salah satu langsung situs Warisan Dunia UNESCO 2023 atau yang disebut Poros Kosmologis, tepatnya ke Keraton Jogja. Dengan baik ia menjelaskan adanya banyak gerbang, benteng, masjid rendah, kompleks pemandian yang disebut Taman Sari.
Kamu yang belum pernah mampir ke Keraton Jogja, wajib agendakan segera, nih. Pasalnya kini selalu diadakan pertunjukan tari yang jarang ditemukan di dunia luar. Dengan membayar tiket tak sampai Rp20 ribu, tapi sudah mendapatkan pengalaman seru.
Alamat: Jalan Rotowijayan Blok Nomor 1, Panembahan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
5. Candi Prambanan dan Candi Borobudur
Mowbray juga merekomendasikan untuk datang ke Candi Prambanan dan Candi Borobudur jika ingin menyaksikan pemandangan menakjubkan. Dan benar saja, kedua bangunan ini tak cuma megah tapi menyimpan sejarah dan sebagai penghormatan untuk agama Hindu dan Budha.
Jarak antara kedua candi tersebut tak dekat, kurang lebih 52 km atau berkisar 1 jam perjalanan. Namun tak ada salahnya buat datang dalam satu hari sekaligus untuk bisa membedakan sekaligus memaknai keberadaan masing-masing.
6. Kampung wisata dan Masjid Gedhe
Tidak hanya merekomendasikan tempat wisata terkenal, penulis turut menjelaskan beberapa kampung favoritnya. Yang pertama adalan kisaran Tamansari dan Pasar Ngasem yang menurutnya asri sekaligus memiliki arsitektur yang beragam.
Selanjutnya adalah kampung dekat Masjid Ghedhe Mataram di kawasan kota tua Kotagede yang disebutnya wealthy sampai ke arah selatan terasa seperti pedesaan yang tak lekang oleh waktu. Disebutkan juga ada Longkang Cafe yang menurutnya mewah dan Cafe Legian yang funky dan banyak pepohonan.
Rekomendasi wisata dan kuliner di Yogyakarta menurut NY Times barusan bisa menjadi agenda perjalananmu yang menarik, terutama buat kamu yang menikmati sejarah dan budaya. Dijamin, tak akan terasa membosankan!