Rayapan Tanah Ngelepen, Situs Peninggalan Gempa Jogja 2006

Intinya sih...
- Gempa bumi Jogja 2006 merusak tanah dan bangunan di Dusun Nglepen, Sleman
- Rayapan tanah menyebabkan kerusakan bangunan dan terbentuknya pemukiman Teletubbies
- Situs rayapan tanah Nglepen menjadi Geopark Nasional Jogja setelah peresmian oleh Kementerian ESDM
Tepatnya pada 27 Mei 2006, gempa bumi dengan Magnitudo 6,4 mengguncang kawasan Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, dan Klaten. Ketika terjadi gempa, gelombak seismik yang dihasilkan akan menjalar ke seluruh permukaan tanah. Ini dapat mengubah struktur tanah dan merusak bangunan di atasnya.
Getaran yang disebabkan oleh gempa bumi juga dapat menyebabkan pergerakan tanah, salah satu jenisnya adalah soil creep atau rayapan tanah. Saat terjadi Gempa Jogja 2006, fenomena ini terjadi di Dusun Nglepen, Hargobinangun, Prambanan, Sleman.
1.Apa itu rayapan tanah?
Dilansir website resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat sehingga hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama, rayapan tanah dapat menyebabkan tiang-tiang, pohon, atau rumah miring ke bawah.
Sementara itu, getaran tanah yang diakibatkan oleh gempa bumi menimbulkan goncangan yang menyebabkan material seperti tanah dan batuan turun sehingga terjadi longsor. Pada fenomena rayapan tanah, gravitasi akan membawa tanah semakin turun dalam waktu yang lama.
2.Rayapan tanah Nglepen akibat gempa bumi
Setelah terjadi gempa Jogja di 2006, terjadi rayapan tanah di Dusun Nglepen, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman yang menyebabkan rusaknya bangunan di atasnya.
Rumah warga yang rusak kemudian direlokasi ke area datar yang saat ini dikenal dengan pemukiman Teletubbies. Permukiman ini merupakan kumpulan rumah yang berbentuk dome atau setengah lingkaran sebagai bentuk mitigasi terhadap bencana serupa.
Saat ini, pemukiman teletubbies atau rumah domes dijadikan sebagai desa wisata. Bentuk bangunannya yang unik dengan beragam warna menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Sementara itu, rayapan tanah menciptakan lengkung di sepanjang 300 m dan menghasilkan ceruk selebar 20 m. Saat ini, situs warisan geologi ini difungsikan sebagai tempat penelitian.
3.Dijadikan sebagai Geopark Nasional Jogja
Rayapan Tanah Nglepen merupakan sebagai salah satu situs warisan geologi (geosite) yang ditetapkan sebagai Geopark Nasional Jogja. Keputusan ini berdasarkan pada SK Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 171.K/GL.01/MEM.G/2025 pada 7 Mei 2025 tentang Penetapan Taman Bumi (Geopark) Nasional Jogja.
Peresmian Geopark Jogja menjadi Geopark Nasional oleh Kementerian ESDM bertujuan sebagai upaya untuk melestarikan warisan geologi serta mengembangkan kawasan tersebut. Pengembangan akan didasarkan pada konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Bencana gempa Jogja 2006 sempat menghancurkan bangunan menjadi puing-puing yang tidak dapat kembali utuh. Namun, bencana tersebut juga mewariskan situs geologi yang akan menjadi sumber ilmu pengetahuan yang baru dan kekuatan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar.