Terletak di perbatasan Kabupaten Kulon Progo dengan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Gua Kiskendo menawarkan pengalaman berwisata yang berbeda. Suasana yang segar dan alami hingga susur gua dengan kedalaman sepanjang 1,5 kilometer di dalam Bukit Menoreh, dipastikan akan menjadikan liburanmu lebih seru.
Sebelum menjadi tempat wisata seperti sekarang, Gua Kiskendo dikenal sebagai tempat bertapa, Penasaran kan, yuk, simak informasinya di bawah ini!
Gua Kiskendo pertama kali ditemukan pada tahun 1820. Tidak langsung dijadikan lokasi wisata seperti saat ini, gua ini awalnya menjadi tempat untuk mencari ketenangan batin para pertapa. Barulah pada tahun 1964, gua yang dindingnya terdiri dari stalaktit dan stalakmit ini mulai banyak dikunjungi sebagai tempat wisata religi.
Gua Kiskendo baru dilirik Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai tempat wisata berpotensi tahun 1979. Mulai 2005, Gua Kiskendo diserahkan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo untuk dikelola dan membina masyarakat sekitar untuk menjadi kelompok sadar wisata Kiskendo.
Ada beragam versi bagaimana Gua Kiskendo ditemukan, sebagian warga sekitar percaya bahwa Gua Kiskendo ditemukan pada tahun 1700an oleh seorang pertapa yang bernama Ki Gondorio yang akhirnya menjadi juru kunci gua yang pertama
Ada juga yang percaya, dulunya Gua Kiskendo adalah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja bernama Mahesosuro. Bahkan, tak sedikit juga yang mempercayai gua tersebut memiliki 'kembaran' yang berlokasi di India.
Sampai sekarang, penduduk setempat masih percaya bahwa Gua Kiskendo adalah tempat yang keramat.
Lokasi Gua Kiskendo yang berada di Kabupaten Kulon Progo memang terbilang cukup jauh dari pusat Kota Yogyakarta, yaitu terletak di Jalan Raya Kaligesing, Sokomoyo, Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Setidaknya membutuhkan waktu 1 jam atau harus menempuh jarak sejauh 29 kilometer dari Tugu Jogja. Jalannya pun tak melulu mulus dan sedikit naik dan turun untuk sampai ke lokasi. Tapi jangan khawatir, meski medannya cukup menantang kamu tetap bisa menuju ke Gua Kiskendo dengan kendaraan pribadi.
Dekat dengan mulut gua, terdapat relief yang menggambarkan tokoh pewayangan yang mengisahkan pertempuran antara Masosuro-Lembusuro melawan Sugriwo-Subali.
Selain itu, kamu juga bisa melihat sembilan bekas pertapaan dalam Gua Kiskendo yaitu, Selumbung, Lumbung Kampek, Seterbang, Santri Tani, Padasan, Semelong, Kusuman, Sekandang, dan Tledek.
Sebelum masuk ke Gua Kiskendo, jangan lupa juga siapkan uang untuk membayar tiket masuknya yaitu Rp5 ribu per orangnya. Meski murah meriah, fasilitas mulai dari toilet, musala, sampai warung jajanan telah tersedia.
Gua Kiskendo adalah wisata eksotis yang jarang ditemukan di kota lain. Tempat ini juga dijaga keasriannya dengan rimbunnya pepohonan yang membuat udara selalu segar. Disarankan waktu berkunjung bagi wisatawan adalah di saat pagi sampai siang hari, hal ini disebabkan di dalam gua cenderung yang gelap.
Saat berwisata jangan lupa juga membawa senter atau alat penerangan lainnya. Lebih baik memakai alas kaki yang tidak licin agar tidak mudah terpeleset.
Meski jauh dari pusat kota, Gua Kiskendo akan membuatmu terpesona. Kapan lagi merasakan pesona wisata bawah tanah yang masih alami seperti tempat yang satu ini. Dijamin seru!