Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Poster Pasar Kangen TBY 2025 (instagram.com/pasarkangen)
Poster Pasar Kangen TBY 2025 (instagram.com/pasarkangen)

Intinya sih...

  • Tema Pasar Kangen 2025 adalah "Nandur apa sing dipangan, mangan apa sing ditandur" yang mengajak untuk hidup selaras dengan alam dan menikmati hasil dari usaha kita.

  • Pasar Kangen TBY ke-18 menjadi media nostalgia dan sarana edukasi pelestarian nilai-nilai kearifan lokal serta hubungan manusia dengan bumi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kota Yogyakarta, IDN Times - Gelaran Seni Pasar Kangen di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) 2025 resmi dibuka pada Kamis (18/09/2025). Hal ini sebagai penanda telah kembalinya ruang budaya yang menjadi wadah pertemuan antara masyarakat dengan kuliner, tradisi, dan kerajinan khas daerah

Pasar Kangen digelar selama tujuh hari pada 18-24 September 2025 dari pukul 15.00-22.00 WIB. Terdapat 218 pedagang terdiri 152 penjaja kuliner dan 66 pedagang kerajinan dan barang antik. Jumlah tersebut merupakan pedagang yang berhasil lolos proses kurasi dari 1.136 pendaftar. 

1. Mengangkat tema “Nandur apa sing dipangan, mangan apa sing ditandur"

Potret Pasar Kangen di TBY (instagram.com/pasarkangen)

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengungkapkan, Pasar Kangen 2025 hadir dengan tajuk Nandur apa sing dipangan, mangan apa sing ditandur saat membacakan sambutan dari Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X.

"Tema ini mengingatkan kita untuk hidup selaras dengan alam, menanam apa yang kita butuhkan, serta menikmati hasil dari yang kita tanam dengan penuh kesadaran," ujar Dian saat pembukaan Pasar Kangen.  

Dian mengatakan tema tahun ini sesuai ajaran luhur Jawa yang berbunyi Tata Titi Tanam Tuwuh. Maknanya adalah sebuah prinsip yang mengajarkan bahwa dalam setiap laku hidup, semua harus tata (tertib dan teratur), titi (teliti dan hati-hati), dalam tanam (usaha dan ikhtiar), sehingga dapat menghasilkan tuwuh (tumbuh dan berkembang) yang bermanfaat. 

"Jika prinsip ini kita pegang, maka apapun yang kita tanam, baik berupa tanaman, usaha, maupun nilai kehidupan, akan tumbuh dengan baik dan memberi manfaat luas," kata Dian. 

2. Tahun ini merupakan gelaran ke-18

Potret Pasar Kangen di TBY (instagram.com/pasarkangen)

Kepala Taman Budaya Yogyakarta Purwiati menambahkan, Pasar Kangen TBY dapat menjadi media nostalgia plus sarana edukasi pelestarian dan regenerasi nilai-nilai kearifan lokal.

"Filosofi yang terkandung di dalamnya mengingatkan kita bahwa hubungan manusia dengan bumi bukan hanya sebatas konsumsi, tetapi juga tanggung jawab untuk menjaga dan memulihkan setiap bahan makanan yang ditanam dan diolah, menyimpan cerita, nilai, dan sejarah yang menjadi kekuatan dalam membangun jati diri bangsa," imbuh Purwiati. 

3. Tempat mencari makanan dan kerajinan yang ngangeni

Potret Pasar Kangen di TBY (instagram.com/pasarkangen)

Pasar Kangen menjadi kuliner tradisional lokal yang ngangeni dan melegenda, serta menjual barang antik, dan nuansa tempo dulu

Selain itu setiap hari menghadirkan pertunjukan seni tradisi kerakyatan. Sebanyak 19 group dan 2 wayang kulit siap pentas, kemudian Ruang Pojok Kreatif yang diisi berbagai program workshop dan wadah kolaborasi antara masyarakat dengan seniman, komunitas, kreator, dan pegiat industri kreatif lainnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team