Ilustrasi ikan lele di Sendang Seliran. (Google Maps/Devi Yunitasari)
Juga disebut Sendang Selirang, situs bersejarah yang letaknnya di kompleks Makam Raja-Raja Mataram Kotagede, Yogyakarta, dibangun tahun 1284 oleh Panembahan Senopati yaitu Kyai Ageng Mataram. Di areanya terdapat empat sumber air utama yaitu, Sendang Kakung, Sendang Puteri, Sumber Kemuning, dan Sumber Bendha.
Sendang Seliran hanya merujuk pada Sendang Kakung dan Puteri. Sumber mata air Sendang Kakung berasal dari aliran bawah tanah yang mengalir ke makam Raja-Raja. Sementara, Sendang Puteri mendapatkan air dari akar pohon beringin besar yang tumbuh di gerbang kompleks makam.
Bernilai sejarah karena usianya sudah ratusan tahun, sekaligus jadi tempat ritual bagi masyarakat. Malam Jumat Kliwon tempat ini banyak dikunjungi warga untuk berziarah. Ada kepercayaan bahwa berdoa di tempat dan waktu tersebut, maka akan mempercepat proses terkabulnya keinginan.
Salah satu mitos yang berkembang di sekitar Sendang Seliran yaitu ikan lele. Masyarakat percaya bahwa ikan lele yang dipelihara di sana sebagai penjaga sendang kakung. Oleh karena itu, cara memeliharanya istimewa dan diperlakukan dengan baik. Konon, kalau ada yang berbuat buruk kepada ikan lele tersebut, maka akan mendapat kesialan.
Setelah ikan lele mati, juga tetap diperlakukan baik sebagaimana manusia. Ikan yang sudah mati akan dikafani, lalu dikuburkan di sekitar makam Raja-Raja.