Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Masjid Jogokariyan Yogyakarta (google.com/maps/Suraji Raj's)

Intinya sih...

  • Masjid Jogokariyan aktif dengan program sosial dan keagamaan sepanjang tahun, termasuk pembagian ribuan takjil gratis setiap Ramadan.
  • Sebelum tahun 1967, kampung Jogokariyan belum memiliki masjid, namun proses pembangunan dimulai pada 20 September 1966.
  • Masjid Jogokariyan terletak tidak jauh dari tempat wisata hits di Yogyakarta, dapat dijangkau dengan transportasi umum, dan selalu aktif dengan berbagai program unggulan.

Masjid Jogokariyan di Yogyakarta dikenal sebagai masjid yang aktif dengan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan sepanjang tahun, bukan hanya saat Ramadan. Masjid ini selalu menghadirkan inovasi yang menarik perhatian masyarakat, terutama lewat program berbagi.

Salah satu program yang paling dinantikan adalah pembagian ribuan takjil gratis setiap Ramadan. Uniknya, menu yang disajikan bervariasi dan disiapkan secara profesional untuk memanjakan jamaah yang berbuka puasa di sana.

Penasaran dengan sejarah, lokasi, dan berbagai program unggulan Masjid Jogokariyan? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

1. Sejarah Masjid Jogokariyan

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Diketahui dari laman resmi Masjid Jogokariyan, sebelum tahun 1967 di kampung Jogokariyan belum terdapat satu masjid pun. Sementara itu kegiatan keagamaan dan dakwah berpusat di sebuah langgar kecil di pojok kampung terletak di RT 42 RW 11 yang saat ini menjadi rumah warga.

Sayangnya, di langgar dengan ukuran 3 × 4 meter persegi dan lantai berundak tinggi tersebut, saat Ramadan saja tidak pernah terisi karena sebagian masyarakatnya berasal dari kalangan 'Abangan'. Sebagaimana yang diketahui bahwa Abangan adalah masyarakat yang menganut suatu agama, tapi masih menjalankan ritual tradisi lokal.

Proses pembangunan masjid dimulai pada tanggal 20 September 1966. Sejak awal, sudah banyak usulan mengenai nama, tetapi akhirnya para pendiri dan perintis bersepakat untuk memberi nama dengan "Masjid Jogokariyan" dengan berbagai tujuan. Salah satunya diharapkan memiliki wilayah yang jelas, seperti nama kampungnya yang otomatis masjid telah memiliki wilayah teritorial dakwahnya. 

2. Lokasi Masjid Jogokariyan

masjid jogokariyan (instagram.com/masjidjogokariyan)

Masjid Jogokariyan berlokasi tidak jauh dari tempat wisata hits di Yogyakarta dan masih berada di tengah kota. Tepatnya berjarak kurang lebih 4,1 km atau 11 menit berkendara dari Jalan Malioboro. 

Untuk menuju masjid ini, kamu bisa menggunakan transportasi umum Trans Jogja, lho, jadi lebih mudah dan murah dibanding menggunakan kendaraan pribadi atau ojek daring. Lalu, kamu bisa pilih perhentian bus terdekatnya seperti TPB Hotel Pramesthi yang berjarak 400 meter, TPB Jogokariyan Kimia Farma 1 dengan jarak 450 meter, atau Portabel Jogokariyan Kimia Farma 2 yang jaraknya 500 meter.

3. Program Masjid Jogokariyan

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Masjid Jogokariyan selalu aktif dengan berbagai program. Misalnya seperti Kampoeng Ramadan Jogokariyan di mana ratusan UMKM berlapak di sekitar masjid menjajakan aneka makanan dan minuman. Selain itu juga ada buka puasa bersama dengan ratusan porsi yang dibagikan setiap harinya. Tak ketinggalan, ceramah subuh dan salat tarawih yang tema sampai pengisi ceramahnya selalu berganti. 

Masjid Jogokariyan turut memiliki manajemen masjid yang diambil dari zaman rasulullah yang diaplikasikan di zaman modern dengan inovatif sehingga bisa diterima oleh masyarakat. Misalnya seperti ATM Beras, Jamaah Mandiri, Peta Dakwah, Mensholatkan Orang Hidup, dan lain-lain. 

 

Uniknya, Masjid Jogokariyan turut membuka pintu bagi masyarakat di luar wilayah teritorialnya, bahkan di luar wilayah Yogyakarta untuk turut bisa memberi sedekah atau menjadi donatur dalam program dan manajemen mereka.

Misalnya di setiap Ramadan ini, siapa pun bisa turut bersedekah buka puasa dengan menyumbang uang sesuai jumlah porsi yang diinginkan. Bagaimana dengan kamu, tertarik juga buat menjadi donatur di Masjid Jogokariyan?

Editorial Team