Info Wisata Candi Ijo Jogja, Letaknya di Atas Bukit

Mengutip dari laman Kemdikbud, Candi Ijo memiliki latar belakang agama Hindu. Hal ini bisa dilihat dari epigrafi yang diperkirakan bahwa candi dibangun pada kisaran tahun 850–900 Masehi yang jika dihubungkan pada masa raja yang berkuasa, diperkirakan bangunan tersebut ada pada pemerintahan Rakai Pikatan dan Rakai Kayuwangi (prasasti dari Raja Balitung) dari kerajaan Mataram Kuno.

Candi Ijo sendiri ditemukan oleh oleh HE Dorrepaal di tahun 1886. Setelah HE Dorrepaal, ada CA Rosemeir yang merupakan peneliti asing yang menemukan tiga buah arca batu serta lingga-yoni di bilik candi induk.  

Ketiga arca batu tersebut adalah arca Ganesa, arca Siwa, dan arca tanpa kepala dengan empat tangan yang di salah satu tangannya membawa cakra. Sementara itu, adalah HL Heidjie Melville berhasil membuat gambar tata letak bangunan Candi Ijo. 

Untuk penelitian Candi Ijo yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dimulai pada tahun 1958 melalui Dinas Purbakala. Pemugaran dimulai pada candi induk yang kemudian selesai di tahun 1997 oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Lantas tahun 1998, penelitian memfokuskan pada tiga candi perwara. Pemugarannya tersebut berlangsung tahun 2000 sampai dengan 2003.

Sedangkan pemugaran pada pagar teras XI dilakukan 2005 sampai 2009. Dilanjutkan  pemugaran Candi K dan Batur L tahun 2011, pemugaran Candi F pada 2015, pemugaran talud teras XI di tahun 2012, 2013, 2016, dan 2019, dan terakhir pemugaran pagar teras VIII pada 2017.

Diberi nama Candi Ijo karena letaknya yang berada di sebuah perbukitan yang disebut masyarakat sekitar sebagai Gumuk Ijo. Tepatnya berada di ketinggian 395 meter di atas permukaan air laut, kamu bisa melihat pemandangan yang sangat eksotis berupa persawahan hingga Pantai Parangtritis!

Alamat: Jalan Candi Ijo, Nglengkong, Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Tak sulit kok buat menuju Candi Ijo, jalannya pun sudah mulus dan bisa dilewati oleh kendaraan baik roda dua atau roda empat. Jarak dari pusat kota yakni 19 km atau jika menggunakan kendaraan bermotor, bisa dicapai dalam waktu sekitar 40 menit. 

Untuk rute menuju Candi Ijo dari Jalan Malioboro, kamu tinggal lanjutkan perjalanan ke arah Jalan Laksda Adisucipto, tepatnya belok kanan melewati Batik Danar Hadi Adisucipto. Dari sana, kamu hanya perlu lurus terus sampai di Jalan Raya Solo - Yogyakarta sejauh 4,7 KM, lalu putar balik di depan toko oleh-oleh Artha Mutiara, dan belok kiri ke Jalan Opak Raya. 

Dari sana, lurus sejauh 1,8 KM, kemudian belok kiri ke Jalan Opak XII, lurus sejauh 450 meter, lalu belok kiri ke Jalan Raya Piyungan - Jalan Prambanan. Lanjutkan perjalanan dengan lurus 200 meter, dan belok kanan ke Jalan Gumuk. Lurus lagi sejauh 950 meter, lalu belok kiri di Jalan Candi Ijo. 

Nah, dari jalan tersebut kamu tinggal lurus sejauh 2,5 KM, belok kiri sejauh 30 meter, dan sampai ke Candi Ijo. Supaya makin menarik, lokasi Candi Ijo juga tak terlalu jauh dengan Tebing Breksi, lho, jadi kamu bisa sekalian main ke dua tempat wisata!

Berminat buat bertandang ke Candi Ijo? Tenang, bangunan bersejarah ini buka setiap hari, kok. Untuk jam operasionalnya sendiri berbeda antara hari biasa dan akhir pekan. 

Untuk hari biasa, Candi Ijo buka pukul 09.00-18.00 WIB. Sedangkan saat akhir pekan, Candi Ijo buka pukul 07.00-18.00 WIB. Well, untuk harga tiket masuk Candi Ijo Murah saja, yakni Rp7 ribu/orang. Namun juga siapkan budget untuk membayar parkir, ya!

Meski Candi Ijo selalu indah buat dikunjungi kapan pun, tapi akan lebih menarik jika kamu datang saat cuaca cerah. Jika ingin menikmati pemandangan hijau yang menyegarkan mata, sebaiknya datang pagi hari di mana selain udaranya segar, pun matahari tak seterik saat siang. 

Namun, jika kamu ingin menyaksikan keindahan matahari terbenam, datang menjelang sore akan lebih tepat. Ajak orang tersayang, lalu cari spot terbaik buat menikmati sunset dari atas. 

Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan kegiatan seperti beribadah, dengan catatan mengajukan izin terlebih dahulu kepada pihak pengelola.

Kamu boleh membawa camilan dan minum sebagai teman ngobrol, tapi jangan buang sampahnya sebarang, ya! Jika tidak menemukan tempat pembuangan, bawa sampahnya keluar candi dan buang di tempat yang seharusnya. Selamat berwisata!