Serunya Belajar Sejarah Perjuangan di Museum TNI AD, Ada Teknologi AR!

Siapa bilang ke museum itu membosankan?

Yogyakarta, IDN Times - Bertepatan dengan HUT Ke-74 Republik Indonesia, kali ini IDN Times bakal mengajak kamu menengok jejak sejarah perjuangan para pahlawan di masa perebutan Kemerdekaan Indonesia.

Salah satu jejak sejarah itu masih tersimpan di Museum TNI AD Dharma Wiratama yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 75, Yogyakarta. Museum TNI AD Dharma Wiratama merupakan bekas kantor Korem 072 Pamungkas dan salah satu museum perjuangan yang ada di Yogyakarta.

"Kami melakukan rehabilitasi gedung dan mengubah tata pamer koleksinya sejak 2017 lalu. Diharapkan dengan wajah baru museum ini, anak muda bisa kembali memiliki rasa cinta kepada tanah air," ujar Kepala Museum TNI AD Dharma Wiratama, Kapten Caj Yanti Murdiani, Jumat (16/8).

Kesan seram, membosankan dan koleksi peninggalan sejarah yang tak terawat, sepertinya gak bakal kamu temukan di museum ini. Kenapa? Karena sekarang, museum ini bakal mengajakmu kembali mengingat sejarah dengan cara menyenangkan.

Lalu, ada apa saja, sih, di museum yang pertama kali diresmikan pada 1982 ini?

1. Teknologi multimedia bakal sambut pengunjung

Serunya Belajar Sejarah Perjuangan di Museum TNI AD, Ada Teknologi AR!IDNTimes/Holy Kartika

Halaman utama museum ini, sekilas tak jauh berbeda dari sebelumnya. Namun, memasuki gedung utama Museum TNI AD Dharma Wiratama kamu bakal disambut dengan tampilan tata ruang yang jauh lebih modern.

"Virtual selamat datang ini akan menjelaskan sejarah dan peninggalan sejarah yang ada di museum ini," ungkap Kapten Yanti.

Kesan seram suatu museum tidak akan menyambutmu saat memasuki museum ini. Karena teknologi digital dan multimedia bakal memberikan pengantar tentang sejarah museum yang gak akan bikin kamu bosan.

2. Mengintip kantor Panglima Besar Jenderal Sudirman

Serunya Belajar Sejarah Perjuangan di Museum TNI AD, Ada Teknologi AR!IDNTimes/Holy Kartika

Sosok Jenderal Sudirman merupakan pahlawan karismatik yang memiliki jiwa patriotisme kuat. Sebagai seorang negarawan, ia menjadi sosok jenderal yang banyak dikagumi oleh pasukannya.

Tidak hanya ada ruangan sang jenderal besar. Ruangan Letnan Jenderal Urip Sumoharjo juga masih tertata dengan rapi. Lengkap dengan peralatan kerja dan bagaimana sang Letjend merencanakan serangan bersama Jenderal Sudirman untuk melawan tentara sekutu.

Baca Juga: Buka Wawasan, 5 Museum di Jakarta Ini Pas untuk Wisata Edukasi!

3. Deretan patung tentara berkisah sejarah TNI

Serunya Belajar Sejarah Perjuangan di Museum TNI AD, Ada Teknologi AR!IDNTimes/Holy Kartika

Setelah melihat ruangan dua tokoh besar dalam perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, deretan miniatur tentara menyambut dengan kisah sejarah terbentuknya tentara Indonesia. Sejarah panjang Tentara Nasional Indonesia (TNI) dapat kamu simak dengan kisah yang tak akan membosankan untuk dibaca.

Kamu bakal disuguhi sejarah tentang perubahan nama tentara Indonesia sebelum akhirnya dikenal dengan TNI. Mulai dari tentara bentukan Belanda dengan nama KNIL (Koninklijk Nederlands Indische Leger), Pembela Tanah Air (PETA), Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan kemudian TNI.

4. Ratusan senjata api menghiasi Weapon Box

Serunya Belajar Sejarah Perjuangan di Museum TNI AD, Ada Teknologi AR!IDNTimes/Holy Kartika

Sebuah kotak dihiasi berbagai senjata api kuno menjadi daya tarik unik di bagian lain ruang pamer museum ini. Ruangan dengan nuansa gelap ini disebut dengan Weapon Box.

Ruangan ini dihiasi ratusan senjata api kuno, yang dulunya digunakan para pejuang di masa perebutan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan. Ada kurang lebih 750 senjata api dengan berbagai jenis yang menghiasi ruangan tersebut. Jadi teringat Iron Throne di serial Game of Thrones, nih!

"Di dalamnya dilengkapi dengan interactive book, yang mana setiap membuka halaman akan ditampilkan kisah 8 Palagan," jelas Kapten Yanti.

5. Interactive Book 8 Palagan

Serunya Belajar Sejarah Perjuangan di Museum TNI AD, Ada Teknologi AR!IDNTimes/Holy Kartika

Kisah delapan pertempuran besar yang pernah dilakukan para pejuang demi merebut kemerdekaan Indonesia dari pasukan sekutu dibalut dengan cara yang menyenangkan. Kisah itu dikemas dalam Interactive Book yang berada di dalam Weapon Box.

"Kami mengemas cerita 8 Palagan dengan balutan teknologi yang dapat disimak dengan cara menarik oleh para pengunjung, terutama oleh anak muda," ungkap Kapten Yanti.

Ke delapan palagan atau pertempuran besar itu terjadi di Semarang, Surabaya, Medan, Ambarawa, Bandung yang kemudian dikenal dengan Bandung Lautan Api, Palembang, Bali yang dikenal dengan Puputan Margarana dan Makassar.

"Di mana puncak dari pertempuran ini berakhir di Yogyakarta yang dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret," imbuh Kapten Yanti.

6. Game AR di akhir tur museum

Serunya Belajar Sejarah Perjuangan di Museum TNI AD, Ada Teknologi AR!IDNTimes/Holy Kartika

Museum ini pernah ditutup selama dua tahun, untuk membenahi tata ruang pameran. Agar kalau orang berkunjung tidak lagi merasa bosan dengan tampilan museum yang biasa saja.

"Kami mencoba menyesuaikan dengan perkembangan zaman, supaya museum ini makin menarik untuk dikunjungi," papar Kapten Yanti.

Salah satu yang menarik dari museum ini adalah ruang permainan yang menampilkan teknologi Augmented Reality (AR). Ada enam sesi permainan yang bisa kamu lakukan di ruangan ini.

Sesi permainan itu terdiri dari peperangan yang menggambarkan bagaimana situasi perang di masa penjajahan, kondisi dapur umum, hingga bagaimana tim medis di masa perjuangan mengobati korban perang.

Nah, menarik, bukan? Museum tak lagi membosankan kalau dikemas dengan cara unik seperti di Museum TNI AD ini. Untuk menikmati museum ini, kamu gak dipungut biaya alias gratis. Buka setiap hari kecuali hari libur nasional, mulai dari pukul 08.00-15.00 WIB. Yuk, ke museum!

Baca Juga: 7 Museum Paling Keren di Indonesia, Dijamin Gak Bikin Bosan!

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya