Gunung Api Purba Nglanggeran, Cocok buat Latihan Mendaki!

Gunung Api Purba Nglanggeran terletak di Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Jaraknya  dari pusat Kota Jogja hanya sekitar 25 km atau sekitar 1 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. 

Kalau kamu berangkat dari pusat Kota Yogyakarta, misalnya kawasan Malioboro, arahkan kendaraan menuju Jl. Panembahan Senopati lalu lanjut ke Jl. Wonosari. Dari sini perjalanan cukup lurus ke arah timur hingga melewati kawasan Bukit Bintang di Patuk. 

Setelah melewati Bukit Bintang, perhatikan papan penunjuk jalan yang mengarahkan ke Desa Nglanggeran. Dari titik ini kamu perlu berbelok ke kiri memasuki jalan desa, kemudian mengikuti jalur sekitar 5 kilometer hingga akhirnya tiba di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Tenang, jalurnya sudah beraspal dan bisa dilalui motor maupun mobil pribadi, kok!

Untuk naik ke puncak, wisatawan domestik dikenakan tiket masuk Rp15 ribu per orang saat siang hari dan Rp20 ribu saat malam hari. Sementara, wisatawan mancanegara Rp30 ribu. Sementara, parkir kendaraan dikenai Rp2 ribu untuk sepeda motor dan Rp5 ribu untuk mobil.

Fasilitas penunjang di sini juga lengkap. Ada jalur pendakian yang memadai, area camping ground, homestay, toilet (MCK), tempat ibadah, musala, balai pertemuan, pusat informasi, serta pos kesehatan. Tempat parkirnya juga cukup luas, lho. 

Selain itu, ada sebuah warung penjual makanan dan minuman yang berada di dekat pos 3 jalur pendakian. Jadi, kamu gak perlu khawatir kehausan jika persediaan minum habis. Gunung ini juga memiliki jalur naik dan turun yang berbeda.

Merasa lapar usai turun gunung? Tenang, beberapa ratus meter dari sini, ada Pawon Purba, tempat makan yang menawarkan aneka hidangan tradisional jawa.

Suatu pagi beberapa waktu yang lalu, saya menyempatkan diri mendaki Gunung Api Nglanggeran hingga ke puncak. Jarak dari bawah hingga ke Puncak Gedhe bisa ditempuh antara 45 menit hingga satu jam, tergantung dari tingkat kemahiran dan kondisi fisik. Sepanjang perjalanan, ada 5 pos berupa gardu pandang.

Sebagai orang yang jarang olahraga, awalnya saya hanya menargetkan sampai pos 1. Menurut saya, rute menuju pos pertama adalah yang terberat dari keseluruhan pendakian, karena jalurnya yang cukup curam. Kami menempuhnya dalam waktu sekitar 20 menit. Sesampainya di pos ini, kamu akan menemukan bonus pertama, yaitu Gunung/Puncak Bagong. 

Setelahnya, jalur pendakian terasa lebih landai dan ringan. Di dekat Pos 3, ada bonus lagi, yaitu sumber mata air Comberan. Tempat ini adalah kawasan sakral, sehingga perempuan yang sedang haid dilarang masuk. Sepanjang jalan, kamu juga bisa menemukan monyet ekor panjang yang menghuni kawasan ini. Setelah menempuh perjalanan sekitar 40 menit dari pos pertama, akhirnya kami sampai di Puncak Gedhe.

Sebelum berkunjung untuk menikmati keindahan panorama Gunung Api Nglanggeran, jangan lupa simak dulu tips berikut ini:

• Karena tidak ada transportasi umum menuju Gunung Api Purba Nglanggeran, kamu disarankan menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan.

• Sebelum berangkat, cek dulu prakiraan cuaca di wilayah ini. Jangan lupa membekali diri dengan jas hujan dan alas kaki yang tidak licin saat musim hujan.

• Golden hour pada saat matahari terbit atau terbenam adalah waktu terbaik untuk mengunjungi puncak. Oleh karena itu, atur waktu dengan seksama. Kalau mau, kamu bisa berkemah di camping ground di dekat Puncak Gedhe agar gak ketinggalan matahari terbit. 

• Meski jalur pendakian tergolong aman dan ramah bagi pemula dan anak-anak, tetap berhati-hati, terutama pada jalur yang curam. Selain itu, patuhi juga rute naik dan turun yang sudah ditentukan agar tidak mengganggu pengunjung lainnya, ya.

Gunung Api Purba Nglanggeran bukan sekadar lokasi hiking biasa. Ia adalah pegunungan dengan cerita geologi jutaan tahun, dikemas dalam panorama memukau dan didukung oleh komunitas lokal yang ramah. Buat kamu yang ingin mencari petualangan baru, Nglanggeran siap menyambutmu dengan pesona purba yang senantiasa hidup. Jadi, kapan nih, kamu mau berkunjung kemari?