ilustrasi sekelompok ikan berenang (pexels.com/Francesco Ungaro)
Ada hal menarik lagi dari tradisi yang digelar tahun ini. Dilansir laman desasumbergiri.gunungkidulkab.go.id, panitia juga melepaskan ikan maskot untuk ditangkap warga berjumlah 15 ekor. Tentu saja, ikan-ikan tersebut jadi incaran peserta yang pastinya menambah antusias mereka.
Kabar baik lainnya yang bikin tradisi Grobyak Telaga makin istimewa adalah bakal dijadikan kegiatan tahunan resmi Kabupaten Gunungkidul. Artinya, tradisi ini gak sekadar melestarikan lingkungan, tapi juga menambah daya tarik wisatawan dari berbagai daerah.
Tradisi ini akan semakin luas dikenal oleh banyak orang, bahkan wisatawan yang ingin terlibat juga diperbolehkan. Tak perlu bingung jika belum memiliki perlengkapan menangkap ikan, kabarnya akan ada jasa sewa. Mengasyikkan sekali, ya. Alam lestari, dan berpeluang juga menambah penghasilan warga sekitar.
Seru, penuh kegembiraan dan bermakna untuk masa depan. Kelestarian alam penting untuk dijaga oleh setiap warga demi kelangsungan hidup mereka juga. Grobyak Telaga benar-benar menjadi tradisi yang beriringan dengan upaya pelestarian lingkungan. Dikemas dengan pelaksanaan yang tepat dan terbaik, tradisi ini sekaligus berpotensi menarik banyak wisatawan berkunjung ke Gunungkidul.
Yuk, sekalian ajak teman-temanmu pada pelaksanaan tahun berikutnya, biar makin seru. Jalan-jalan ke Gunungkidul untuk liburan, sambil menambah wawasan budaya dalam kegiatan tradisi menjaga alam terus lestari. Masukkan Grobyak Telaga dalam daftar tujuan wisatamu, ya. Pantau terus informasinya supaya gak terlewat, minimal setahun sekali ikutlah dalam acara keren seperti ini.