IDN Times/Nindias Khalika
Di sudut timur tempat kereta hias parkir di Alun-alun Selatan, Wawan menawari pengunjung yang lewat untuk naik wahana berbentuk mobil Roll Royce yang dibawanya. Sehari-hari Wawan bertugas menjajakan kereta hias. Meski agak sepi, Wawan tetap menjajakan jasa menaiki kereta hias ke siapapun yang lewat. “Mari mas, mbak, naik kereta hias, mari,” katanya agak berteriak.
Wawan mengatakan saat ini ada 104 kereta hias di Alun-alun Kidul tapi tak semua beroperasi. “Ada yang rusak, ada yang enggak ada yang ngejalanin. Jadi enggak semua jalan tapi yang terdaftar dalam kelompok kereta hias Alun-alun Selatan ada 104,” katanya.
Ia menjelaskan setiap kereta dimiliki oleh satu orang. Sang pemilik ini seringnya tidak langsung turun menjajakan kereta hias melainkan menyerahkannya kepada seseorang yang disebut tukang jaga. Wawan adalah salah satu dari banyak tukang jaga kereta hias di Alun-alun Selatan.
“Saya sudah dua tahun menjadi tukang jaga kereta hias. Saya bekerja di sini karena kakak saya punya kerja sama dengan pemilik kereta hias ini. Kakak saya adalah pemilik lahan tempat parkir kereta hias ini jadi supaya sama-sama bisa memantau penghasilan, saya diminta jaga,” jelasnya.