Pesona Kampung Ketandan, Chinatown-nya Jogja yang Unik

Kamu sudah sempat berkunjung ke sini belum? 

Kamu lagi cari destinasi wisata unik yang instagramable di Jogja? Mungkin kamu bisa mampir ke Kampung Ketandan. Kampung Ketandan merupakan kampung bernuansa Tionghoa yang lokasinya berada di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta. Kampung ini juga digadang-gadang sebagai Chinatown-nya Jogja, lho!

Suasana khas Tionghoa yang kental menjadi daya tarik tersendiri bagi Kampung Ketandan. Ingin tahu lebih banyak mengenai Kampung Ketandan? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

1. Terletak di kawasan Malioboro 

Pesona Kampung Ketandan, Chinatown-nya Jogja yang UnikPenunjuk jalan ke Kampung Ketandan (instagram.com/pict.fz)

Kampung Ketandan berlokasi di daerah Malioboro, tepatnya di Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Lokasinya yang strategis dan berada di pusat kota, memudahkan wisatawan untuk menjangkau destinasi wisata ini.

Bila kamu menyusuri Jalan Malioboro, kamu akan menemukan gapura berornamen khas Tionghoa dengan tulisan “Kampoeng Ketandan” di sisi timur jalan. Wilayah Kampung Ketandan ini terletak di sebelah utara Pasar Beringharjo.

2. Didirikan sebagai pusat pemukiman pecinan sejak zaman Belanda 

Pesona Kampung Ketandan, Chinatown-nya Jogja yang UnikPersimpangan jalan di Kampung Ketandan (instagram.com/dayankhatami_)

Dilansir dari direktoripariwisata.id, pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII, tepatnya pada abad ke-19 di zaman penjajahan Belanda, didirikan kawasan pemukiman pecinan untuk etnis Tionghoa di Ketandan.

Dahulu, Sultan memberi wewenang kepada etnis Tionghoa untuk menjalankan tugas sebagai “pejabat tondo”. Pejabat tondo merupakan pejabat yang bertugas menarik pajak di zaman itu. Istilah “tondo” tersebut menjadi asal usul nama Kampung Ketandan.

Baca Juga: Menikmati Wisata Jogja Rasa Eropa di Lalisa Farmer’s Village

3. Memiliki gaya arsitektur bangunan kuno

Pesona Kampung Ketandan, Chinatown-nya Jogja yang UnikBangunan di Kampung Ketandan (instagram.com/nanda_bril)

Di Kampung Ketandan, kita dapat menjumpai gaya arsitektur bangunan kuno yang memiliki perpaduan corak Cina, Eropa, dan Jawa. Rumah kuno warga Tionghoa memiliki ciri atap rumah yang berbentuk melengkung.

Namun, seiring berkembangnya zaman, atap rumah tersebut diubah bentuknya menjadi bentuk lancip. Selain itu, umumnya bangunannya berbentuk memanjang ke belakang dengan bagian depan difungsikan sebagai toko dan bagian belakang difungsikan sebagai rumah tinggal.

Dengan gaya arsitekturnya yang kuno ini, tidak heran bahwa Kampung Ketandan memiliki banyak spot foto yang Instagramable.

4. Banyak dijumpai toko-toko perhiasan di Kampung Ketandan 

Pesona Kampung Ketandan, Chinatown-nya Jogja yang UnikToko perhiasan emas di Kampung Ketandan (instagram.com/alfanalii_)

Masyarakat etnis Tionghoa yang tinggal di kawasan ini umumnya mencari nafkah dengan berdagang. Di Kampung Ketandan, kita dapat menjumpai banyak toko yang menjual perhiasan emas dan juga permata. Selain toko perhiasan, ada pula yang membuka toko kelontong dan toko herbal.

5. Ada Pekan Budaya Tionghoa yang digelar setiap tahunnya 

Pesona Kampung Ketandan, Chinatown-nya Jogja yang UnikPertunjukan barongsai (instagram.com/siyoss20)

Setiap tahunnya, untuk menyambut Tahun Baru Imlek, diadakan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) di Kampung Ketandan. Melansir dari laman warta.jogjakota.go.id, pekan budaya tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2006. Pekan budaya tersebut dimeriahkan dengan pagelaran pawai budaya, pertunjukan barongsai, panggung hiburan, hingga pasar kuliner.

Nah, itu tadi beragam pesona dan keunikan dari Kampung Ketandan yang ada di Jogja. Sangat unik dan menarik untuk dikunjungi bukan? Yuk, segera agendakan waktu untuk berkunjung ke Kampung Ketandan!

Baca Juga: 5 Agenda Wisata Jogja Januari 2023, Ada Pekan Budaya Tionghoa

Fauziah Uswatun H Photo Community Writer Fauziah Uswatun H

Interested in talking about personal growth, tech, food, and travel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya