upacara adat Saparan Bekakak di Ambarketawang, Gamping (twitter.com/iLoveSleman)
Melansir situs Dinas Kebudayaan Di Yogyakarta, rangkaian Saparan Bekakak Gamping terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
1. Persiapan
Panitia membuat juruh dan bekakak berbahan tepung ketan yang diiringi dengan gejong lesung. Setelah rampung, dilanjut dengan pembuatan boneka bekakak laki-laki dan perempuan, genderuwo raksasa, kembang mayang, dan sajen-sajen.
2. Midodareni Bekakak
Meski bekakak berupa boneka, menurut adat tetap perlu diadakan upacara midodareni. Layaknya pengantin yang didatangi bidadari pada malam sebelum acara pernikahan.
Biasanya, Midodareni Bekakak berlangsung pada malam hari, namun bisa juga di siang hari bergantung pada kesepakatan panitia. Dengan arak-arakan pengantin bekakak, sesaji, dan sepasang wewe gombel menuju Balai Desa Ambarketawang untuk diadakan tirakatan.
3. Kirab Pengantin Bekakak
Tahap Saparan Bekakak satu ini begitu ramai dipadati masyarakat. Pada momen inilah berlangsung pawai dan arak-arakan pengantin bekakak dan sesaji Sugengan Ageng yang diiringi jathilan, barisan prajurit yang membawa umbul-umbul, pembawa kembang mayang, barisan selawatan, hingga barisan berkuda.
Semua perlengkapan Saparan Bekakak dipindahkan dari Balai Desa Ambarketawang ke lokasi penyembelihan pengantin bekakak. Biasanya berada di komplek Taman Wisata Alam Batu Gamping.
4. Nyembelih Pengantin Bekakak
Setibanya di TWA Batu Gamping, pengantin bekakak diusung ke mulut gua. Setelah pembacaan doa selesai, sepasang bekakak kemudian dipotong-potong untuk dibagikan kepada pengunjung dengan sesaji lainnya.
5. Sugengan Ageng
Tahap terakhir yaitu penyerahan sesaji Sugengan Ageng di Gunung Kiling. Prosesi diawali dengan pembacaan doa-doa yang dipimpin oleh ulama dan ditutup dengan pelepasan sepasang merpati.