Fakta Tari Montro, Tarian Asal Bantul Jadi Alat Dakwah

Sebanyak 10 ribu penari di Bantul baru saja memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), membawakan Tari Montro di Pantai Parangkusumo pada Minggu (26/8/2023).
Tari Montro adalah tari tradisional asal Kabupaten Bantul yang masuk dalam Warisan Budaya Tak benda Indonesia dalam domain seni pertunjukan sejak 2017 lalu. Kamu sudah tahu asal-usul Tari Montro? Berikut fakta menarik yang wajib kamu ketahui.
1. Asal-usul Tari Montro
Mengutip dari laman jogjaprov.go.id, kesenian montro berasal dari Kauman, Pleret Bantul. Diciptakan oleh menantu Sultan Hamengku Buwono VIII, yakni Kanjeng Yudhanegara.
Awalnya, tarian ini hanya dipentaskan di dalam Keraton Jogja, lalu berkembang dan menjadi sarana dakwah yang biasanya ditampilkan saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau hari-hari besar Islam lainnya.
Menurut laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kata montro dalam bahasa Jawa artinya nama bunga mentimun, tapi juga berasal dari sebuah nama gending Jawa. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Tari Montro adalah tarian yang diiringi dengan gending montro.