Kenapa di Jogja Tidak Boleh Keluar Malam? Begini Alasannya

Demi kenyamanan dan keamanan bersama

Intinya Sih...

  • Keselamatan menjadi alasan utama kenapa tidak boleh keluar malam di Jogja, karena adanya klitih atau aksi kejahatan jalanan yang sering terjadi di tengah malam.
  • Pemerintah Kota Yogyakarta menerbitkan Peraturan Wali Kota Yogyakarta No. 49 Tahun 2022 tentang Jam Malam Anak, di mana anak-anak di bawah umur 18 tahun dilarang keluar pada pukul 22.00 hingga 04.00 WIB.
  • Di Yogyakarta juga terdapat peraturan Jam Belajar Masyarakat (JBM) yang mewajibkan pelajar belajar di dalam rumah mulai pukul 18.00 sampai 21.00 WIB untuk mendukung terciptanya kecer

Sering ditanyakan kenapa di Jogja tidak boleh keluar malam, terutama oleh kalangan wisatawan. Padahal, geliat malam di Jogja pun tak kalah asyik dengan kota lain, tentu rasanya sayang kalau dilewatkan. 

Namun bukan tanpa alasan kenapa timbul isu ini, mulai dari karena keselamatan sampai munculnya peraturan. Biar makin paham, yuk, simak alasannya berikut ini! 

1. Mengantisipasi adanya kejahatan jalanan

Kenapa di Jogja Tidak Boleh Keluar Malam? Begini Alasannyapotret yogyakarta (pexels.com/id-id/@andrianyn)

Salah satu alasan sahih kenapa tidak boleh keluar malam di Jogja adalah untuk antisipasi adanya klitih atau aksi kejahatan jalanan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa di Jogja terdapat kejahatan jalanan yang sudah menahun tapi tak kunjung terselesaikan ini. Ironis memang mengingat Jogja sebagai kota wisata justru tercemar oleh adanya gerombolan anak muda bersenjata tajam.

Klitih tak segan melukai korbannya yang bahkan mereka tak kenal, tanpa pandang bulu baik itu warga lokal, pendatang, atau wisatawan. Biasanya mereka bertindak di tengah malam sampai jelang subuh.

Untuk mencegah hal tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta menerbitkan Peraturan Wali Kota Yogyakarta No. 49 Tahun 2022 tentang Jam Malam Anak, di mana anak-anak di bawah umur 18 tahun tidak boleh keluar pada pukul 22.00 hingga 04.00 WIB.

2. Diberlakukannya jam belajar masyarakat

Kenapa di Jogja Tidak Boleh Keluar Malam? Begini Alasannyapotret kota jogja malam hari (unsplash.com/@fay_graphic)

Selain soal klitih, di Yogyakarta juga terdapat peraturan yang diberi nama Jam Belajar Masyarakat atau JBM. JBM adalah rentang waktu tertentu di mana mereka yang masih usia sekolah diwajibkan untuk belajar di dalam rumah. Jam yang berlaku yakni mulai pukul 18.00 sampai 21.00 WIB. 

Meski peraturan ini berlaku untuk pelajar, tapi orangtua dan warga sekitar diharapkan dapat mendukung dengan tidak membuat keributan dalam bentuk apa pun. Nah, dikutip dari laman static.buku.kemdikbud.go.id, tujuan dari adanya JBM adalah agar terciptanya kecerdasan bangsa.

Baca Juga: Mengulik Alasan Kenapa di Jogja Tidak Ada Angkot

3. Sepi dan tak ada transportasi umum

Kenapa di Jogja Tidak Boleh Keluar Malam? Begini Alasannyailustrasi Jogja malam hari (unsplash.com/@lusiakomala)

Jogja tidak seperti kota besar yang tak pernah tidur alias selalu ramai meski saat malam datang. Pusat perbelanjaan, mini market, tempat wisata, dan sebagian besar restoran hingga kafe biasanya tutup kisaran pukul 22.00. Begitu juga dengan transportasi umum Trans Jogja yang berhenti beroperasi pada pukul 21.30 WIB sehingga jika kamu mengandalkannya buat bepergian, wajib pertimbangkan perihal waktunya. 

Tengah kota yang saat pagi sampai sore ramai menggeliat, akan ditinggalkan kala malam oleh para pedagang, tukang becak, kusir andong, dan penggerak perekonomian lain untuk istirahat. Memang sih jadi sepi dan bebas ke mana pun tanpa khawatir macet, tapi mau mendatangi tempat apa kalau sudah banyak yang tutup kan?

Pada dasarnya kota ini masih mengatur unggah-ungguh atau tradisi Jawa di mana keluar rumah setelah waktu magrib adalah hal yang kurang baik. Ditambah lagi adanya tiga alasan kenapa tidak boleh keluar malam di Jogja, makin yakin kalau baiknya tak perlu sampai larut. Lebih riuh, lengkap, dan aman!

Baca Juga: Kenapa Jogja Disebut Daerah Istimewa? Ini Sejarahnya

Dyar Ayu Photo Community Writer Dyar Ayu

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya