Mengulik Alasan Kenapa di Jogja Tidak Ada Angkot

Kapan terakhir kali kamu naik angkot?

Intinya Sih...

  • Angkot tidak ada di Jogja karena kota ini lebih memilih transportasi tradisional seperti becak dan andong.
  • Trans Jogja menjadi moda angkutan umum yang murah dan gesit dengan jam operasional panjang serta pembayaran cashless.
  • Jumlah armada angkot menurun drastis karena adanya ojek daring yang menawarkan tarif murah, efisiensi waktu, dan jangkauan luas.

Angkutan kota atau angkot menjadi transportasi andalan di berbagai kota di Indonesia. Penggunanya didominasi oleh pelajar, tapi gak sedikit juga karyawan hingga ibu rumah tangga yang memanfaatkan angkot buat bepergian. Tarifnya yang murah dan menjangkau berbagai tempat bikin angkot jadi idaman.

Sayangnya, di Jogja yang terkenal sebagai kota Pelajar justru tak ada angkot, lho! Kamu tak akan menemukan kendaraan ini wara-wiri di tengah bahkan pinggiran kota. Penasaran alasannya? Yuk, kita ulik alasan kenapa di Jogja tidak ada angkot di bawah ini!

1. Banyak transportasi tradisional

Mengulik Alasan Kenapa di Jogja Tidak Ada Angkotpotret becak di jogja (pexels.com/id-id/@farhanabas)

Sebagai kota yang masih menjunjung tinggi sisi tradisional Jawa, kamu akan lebih mudah menemukan transportasi jadul seperti becak, baik yang menggunakan tenaga manusia atau motor, juga andong daripada angkot jika berada di Jogja. 

Kedua transportasi tersebut menjamur di kawasan Malioboro dan siap mengantarmu keliling kota sampai menuju tempat-tempat wisata seperti Kraton, Taman Pintar, atau Tamansari. Menariknya lagi, sopir becak atau kusir andong akan menawarkan apakah kamu mau sekalian mampir ke toko oleh-oleh atau tidak. 

Sensasi mengendarai andong atau becak keliling Kota Jogja tentu gak akan sama dengan saat naik motor atau mobil. Suara derap langkah kaki kuda beserta loncengnya yang khas, akan jadi magnet rasa rindu buat balik ke Jogja lagi. 

2. Terintegrasi oleh Trans Jogja

Mengulik Alasan Kenapa di Jogja Tidak Ada AngkotIlustrasi Trans Jogja (instagram.com/transjogja_official0

Meski tidak memiliki angkot, baik wisatawan sampai pelajar bisa memanfaatkan Trans Jogja sebagai moda angkutan umum yang murah lagi gesit. Tarif naik Trans Jogja mulai tarif reguler tertera sebesar Rp3.600, sedangkan untuk pelajar sebesar Rp60, dan regular berlangganan sebesar Rp2.700. 

Tak usah khawatir juga buat mengandalkannya karena jam operasionalnya yang panjang, yaitu mulai pukul 05.30 hingga 21.30 WIB setiap harinya. Kamu dapat menuju mana saja karena Trans Jogja memiliki 18 bis rute dengan 347 bis pemberhentian. Naik Trans Jogja pun makin murah karena pembayarannya yang kini bisa cashless!

Baca Juga: Kenapa Yogyakarta Dijuluki Kota Pelajar? Ini 5 Alasannya

3. Jumlah armada yang terus menurun

Mengulik Alasan Kenapa di Jogja Tidak Ada Angkotilustrasi tips liburan ke jogja naik kendaraan pribadi (unsplash.com/@omarlopez1)

Di kabupaten-kabupaten dalam Jogja, dulunya sempat ramai angkot dan bus antar daerah. Namun seiring berjalannya waktu, jumlah angkot yang beroperasi mulai menurun drastis. Begitu juga bus yang dulunya banyak digunakan pelajar untuk berangkat dan pulang sekolah. 

Jumlah penurunan armada disebabkan karena berbagai alasan. Misalnya karena adanya ojek daring yang di masa awal kehadirannya menawarkan tarif yang murah, lebih efisien waktu, dan bisa menjangkau lebih banyak tujuan.  

Sekarang sudah tahu kan kenapa di Jogja tidak ada angkot? Padahal jika masih ada angkot, tentu pilihan transportasi bagi wisatawan, pelajar, hingga bekerja akan lebih beragam. Keberadaan kendaraan pribadi juga lebih bisa ditekan beserta kemacetan yang mulai kerap terjadi di provinsi istimewa ini. Bagaimana menurutmu, lebih suka ada angkot atau seperti ini sekarang saja, nih? 

Baca Juga: Kenapa Jogja Disebut Daerah Istimewa? Ini Sejarahnya

Dyar Ayu Photo Community Writer Dyar Ayu

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya