Gua Maria Sendangsono: Sejarah, Rute dan Tips Berkunjung 

Tempat ziarah sekaligus wisata rohani umat Katolik di Kulon Progo

Gua Maria Sendangsono adalah salah satu tempat wisata rohani bagi umat Katolik yang paling banyak dikunjungi. Berlokasi di kawasan Kalibawang, Kulon Progo, tempat ziarah ini sejuk dan rindang oleh banyaknya pepohonan. 

Berikut sejarahGua Maria Sendangsono yang wajib dikunjungi Indonesia saat berwisata ke Yogyakarta.

1. Sejarah Gua Maria Sendangsono

Gua Maria Sendangsono: Sejarah, Rute dan Tips Berkunjung gua maria sendangsono (instagram.com/astridraharjo)

Gua Maria Sendangsono berawal dari tahun 1904, tepatnya pada tanggal 14 Desember. Pada hari itu, Romo Van Lith membaptis 171 warga sekitar menggunakan air yang bersumber dari dua pohon Sono. Sebelum membaptis warga, Romo Van Lith terlebih dulu membaptis Barnabas Sarikromo. 

Barnabas Sarikromo atau yang semula bernama Sariman pernah mengidap suatu penyakit yang membuatnya sulit berjalan. Saat sakit inilah ia melakukan semedi sampai mendapatkan wangsit yang menyuruhnya pergi ke arah Muntilan. Di sanalah Sariman kemudian bertemu dengan Romo Van Lith. 

Sariman dirawat dengan tekun oleh Romo Van Lith sampai bisa berjalan dengan lebih baik. Di masa pemulihan, Sariman mengenal Katolik dan belajar agama dengan sang romo. Pada hari raya Pentakosta tahun 1904, Sariman dibaptis dan dikenal dengan nama Barnabas Sarikromo. 

Barnabas Sarikromo kemudian menunjukkan pada warga desa bahwa ia berhasil sembuh. Kegigihannya akhirnya menjadi contoh pada 171 warga lainnya.

2. Proses pembangunan Gua Maria Sendangsono

Gua Maria Sendangsono: Sejarah, Rute dan Tips Berkunjung gua maria sendangsono (instagram.com/luciawwijayanti)

Pada 8 Desember 1929 atau 25 tahun kemudian, Sendangsono dinyatakan secara resmi menjadi tempat peziarahan oleh Romo JB Prennthaler SJ. Tak lama kemudian, Ratu Spanyol memberikan patung Bunda Maria yang secara beramai-ramai diangkat dari Desa Sentolo sampai ke Kalibawang oleh umat. 

Di tahun 1945, Pemuda Katolik Indonesia berkesempatan melakukan ziarah ke Lourdes yang merupakan tempat ziarah Katolik terbesar di Prancis. Dari sana mereka membawa batu tempat penampakan Bunda Maria yang kemudian ditanamkan pada kaki patung Bunda Maria Sendangsono sebagai relikui. Sejak saat itu, Gua Maria Sendangsono disebut Lourdes-nya Indonesia.

Secara bertahap, Sendangsono dibangun dari tahun 1974 dan hanya mengandalkan sumbangan umat. Arsitekturnya adalah Romo YB Mangunwijaya, seorang budayawan dan rohaniawan. Ia memberikan sentuhan khas bernuansa Jawa dan menggunakan material bahan bangunan yang memanfaatkan sumber daya setempat yang ramah lingkungan. 

Bahkan diketahui pada tahun 1991, kompleks bangunan Sendangsono meraih penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia sebagai arsitektur terbaik kategori kelompok bangunan khusus.

Baca Juga: 8 Gua Maria di Jogja untuk Wisata Rohani, Khusyuk untuk Berdoa

3. Cara menuju Gua Maria Sendangsono

Gua Maria Sendangsono: Sejarah, Rute dan Tips Berkunjung gua maria sendangsono (instagram.com/jeanny.sr)

Untuk mencapai Sendangsono, kamu bisa melewati jalan berliku di kaki Menoreh yang mempunyai dua pilihan jalur. Pertama, adalah dari Kota Yogyakarta dengan mengikuti Jalan Godean-Sentolo dan jalur kedua melalui Jalan Magelang melalui pertigaan Pasar Muntilan, Jawa Tengah. 

Dari pusat kota, kamu perlu menempuh jarak sejauh kurang lebih 29 kilometer. Jika menggunakan kendaraan bermotor, memakan waktu antara 50 hingga 60 menit. Tenang, meski jalannya cukup naik-turun dan berbatu, tapi bisa dilalui dengan kendaraan roda empat, kok. 

Alamat: Semagung, Samagang, Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 

Baca Juga: 7 Desa Wisata di Kulon Progo dengan Pesona Alam yang Memukau

4. Waktu buka Gua Maria Sendangsono

Gua Maria Sendangsono: Sejarah, Rute dan Tips Berkunjung gua maria sendangsono (instagram.com/ariestaks_iu)

Untuk memasuki ke dalam Gua Maria Sendangsono, kamu tidak akan dipungut biaya, hanya perlu menyiapkan uang Rp10 ribu untuk biaya parkir apabila kamu menggunakan mobil dan Rp2 ribu untuk motor. 

Meski buka 24 jam, sebaiknya hindari datang terlalu malam atau saat hari sudah gelap, lantaran jalan menuju tempat ini berkelok-kelok. Akan lebih mudah jika dijangkau saat terang. 

Jika ingin berlama-lama atau bermalam di Sendangsono, terdapat homestay yang ada di sekitar gua. Tak hanya homestay, di sekitar jalan masuk banyak penjual cendera mata seperti lilin, kalung, sampai makanan khas Kulon Progo yang wajib buat dijajal. 

5. Tips berkunjung ke Gua Maria Sendangsono

Gua Maria Sendangsono: Sejarah, Rute dan Tips Berkunjung Gua Maria Sendangsono (instagram.com/jessicaarif)

Saat bertandang ke Gua Maria Sendangsono, kamu tentunya ingin mendapatkan momen yang pas agar makin sempurna saat beribadah. Biasanya, Gua Maria Sendangsono ramai pengunjung saat bulan Maria tiba, yaitu di bulan Mei dan Oktober. Selain itu di bulan Desember saat menjelang natal juga tak pernah sepi.

Jangan lupa kenakan pakaian ternyaman dan sopan saat berkunjung. Mengenakan sepatu tentu lebih disarankan, terlebih saat datang setelah hujan karena jalanannya yang cukup licin. Yang tak boleh ketinggalan saat berkunjung ke Gua Maria Sendangsono adalah membawa air suci yang biasanya sudah disediakan dalam wadah botol plastik. Setiap orang hanya diizinkan mengambil maksimal dua botol. Air tersebut diambil dari sendang terdekat. 

Baca Juga: Uniknya Pantai Trisik Kulon Progo: Rute, Lokasi dan Tips Liburan

Dyar Ayu Photo Community Writer Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya