7 Fakta Kabupaten Bantul yang Belum Banyak Diketahui

Bantul merupakan tempat kelahiran Presiden Soeharto, lho

Kamu pasti sudah gak asing lagi dengan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini. Salah satu pantainya sangat terkenal dan letaknya paling selatan. Ya, apalagi kalau bukan Kabupaten Bantul!

Selama ini kabupaten Bantul dikenal memiliki tempat wisata yang beragam. Tak hanya pantai, pegunungan sampai gua pun ada. Namun, bukan hanya itu saja hal menarik yang bisa digali dari Kabupaten Bantul.

Berikut ini 7 fakta Kabupaten Bantul yang belum banyak diketahui. Yuk, tambah pengetahuan baru!

1. Salah satu kabupaten tertua di DIY

7 Fakta Kabupaten Bantul yang Belum Banyak DiketahuiWisatawan memadati Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, saat libur Lebaran, Rabu (4/5/2022). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Saat pembagian wilayah baru yang dilakukan oleh Kasultanan Yogyakarta dan Belanda di tahun 1831, wilayah dibagi dalam 3 kabupaten, yaitu Kalasan untuk kawasan timur, Denggung untuk kawasan utara, dan Bantulkarang untuk kawasan selatan. 

Kawasan Bantulkarang inilah yang kemudian berubah nama menjadi Bantul. Nah, karena itu Bantul menjadi salah satu kabupaten tertua di DIY dengan usia lebih dari 190 tahun, loh. 

Baca Juga: Profil Kabupaten Bantul, Berjuluk Sahara Van Java

2. Kabupaten penghasil geplak

7 Fakta Kabupaten Bantul yang Belum Banyak Diketahuiilustrasi geplak (instagram.com/letsgo_njajan)

Selain bakpia, Yogyakarta punya banyak makanan untuk oleh-oleh lain, salah satunya geplak. Punya bentuk bulat-bulat dengan aneka warna, geplak terkenal manis dan punya tekstur renyah. Namun, tahukah kamu kalau geplak adalah makanan asli Bantul?

Di Kabupaten Bantul, banyak masyarakatnya yang menggeluti profesi pembuat geplak.  Hal ini didasari karena wilayah ada banyak pohon kelapa, sehingga masyarakat setempat mengolahnya menjadi berbagai makanan, termasuk geplak. Makanya Kabupaten Bantul juga berjuluk 'Kota Geplak'. 

3. Penghasil minuman 'sampah'

7 Fakta Kabupaten Bantul yang Belum Banyak Diketahuiwedang uwuh (instagram.com/cafe247legian)

Kalau geplak adalah makanan khas dari Bantul, wedang 'sampah' adalah minuman khasnya. Iya, wedang 'sampah' atau yang dalam bahasa Jawa disebut wedang uwuh

Wedang uwuh adalah minuman herbal asli Bantul, tepatnya Imogiri, yang dipercaya bisa menghangatkan, meningkatkan imun, dan menyembuhkan sejumlah penyakit ringan. Ini karena dalam wedang uwuh terdapat aneka rempah seperti secang, jahe, kapulaga, dan lain-lain. 

Disebut wedang uwuh karena menggunakan bahan utuh sehingga saat disajikan mirip sampah. Wedang uwuh juga merupakan minuman kesukaan raja-raja Mataram!

4. Tempat kelahiran Presiden Soeharto

7 Fakta Kabupaten Bantul yang Belum Banyak Diketahuimuseum soeharto (instagram.com/museumhmsoeharto)

Kabupaten Bantul menjadi daerah yang cukup berkesan, terutama bagi keluarga Cendana. Pasalnya di kabupaten paling selatan inilah Presiden Soeharto dilahirkan. Tepatnya di Dusun Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Soeharto lahir pada 8 Juni 1921. 

Saat ini, di dusun tersebut berdiri sebuah Museum Soeharto yang berperan sebagai tempat penyimpanan berbagai peninggalan sang mantan presiden. Museum ini telah berdiri sejak tahun 2013 dan diresmikan oleh Probosutedjo selaku adik dari Soeharto. Kamu sudah pernah mampir?

Baca Juga: 5 Fakta Wedang Uwuh, Minuman Rempah Favorit Raja Mataram

5. Memiliki dua motif batik khasnya sendiri

7 Fakta Kabupaten Bantul yang Belum Banyak Diketahuimotif batik khas bantul (instagram.com/movita_batik_bantul)

Bantul memiliki dua motif batik yang khas, yaitu Batik Ceplok Kembang Kates dan Batik Gringsing. Sesuai namanya, Batik Ceplok Kembang Kates terinspirasi dari tanaman pepaya atau yang dalam bahasa Jawa disebut kates. 

Motif utamanya yaitu bunga dan biji pohon pepaya yang biasanya memiliki warna hijau, biru, dan merah. Makna yang dimiliki oleh motif batik ini adalah semangat mempertahankan bangsa, negara, dan kesejahteraan rakyatnya. 

Sementara Batik Gringsing lebih mirip sirip ikan yang saling berdekatan sehingga membentuk bulatan-bulatan. Warna Batik Gringsing umumnya adalah cokelat, putih, dan hitam atau yang biasa disebut sogan. Filosofi yang ingin disampaikan dari batik ini adalah harapan atau doa supaya terhindar dari marabahaya. 

6. Kota penghasil gerabah

7 Fakta Kabupaten Bantul yang Belum Banyak DiketahuiKeramik Kasongan (instagram.com/keramik_homedecor)

Kalau ada geplak dan wedang uwuh sebagai oleh-oleh kuliner, souvenir lain yang bisa dibawa buat orang tercinta di kota asalmu dari Kabupaten Bantul berikutnya adalah gerabah. 

Sudah tahu kalau Kabupaten Bantul dijuluki sebagai Kota Gerabah? Ini karena banyak pengrajin gerabah, terutama di daerah Kasongan, Kajen, Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul. Mulai dari pot, patung, sampai hiasan dinding bisa ditemukan di kawasan tersebut. 

Tak hanya dijual di dalam negeri, tapi banyak juga pengrajin yang sudah mengekspor kerajinan berbahan gerabahnya sampai ke luar negeri. Nah, kalau mampir ke Kasongan, jangan lupa menjajal sendiri membuat kerajinan gerabah, ya!

7. Disebut Sahara Van Java

7 Fakta Kabupaten Bantul yang Belum Banyak Diketahuigumuk pasir parangkusumo (instagram.com/jimboy007us)

Salah satu panggilan terunik dari Kabupaten Bantul adalah Sahara Van Java. Kabupaten Bantul menyandang sebutan ini karena adanya wisata Gumuk Pasir yang gak kalah indah dari Gurun Pasir Sahara yang terletak di Afrika. 

Gumuk Pasir Parangkusumo terletak tak jauh dari Pantai Parangtritis, loh. Jadi, kamu yang akan liburan ke pantai ini, wajib mampir ke Gurun Sahara ala Kabupaten Bantul. Di sini kerap dijadikan lokasi foto prewedding sampai tempat main sandboarding

Menarik 'kan fakta yang dimiliki Kabupaten Bantul di atas? Jadi makin ingin segera liburan ke Yogyakarta, terutama ke Bantul, ya. Yuk, segera ajukan cuti dan agendakan liburan segera!

Baca Juga: 8 Aktivitas Seru di Gumuk Pasir Parangkusumo, Kamu Harus Coba

Dyar Ayu Photo Community Writer Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya