Grebeg Mulud di Sekaten Jogja 2018 (instagram.com/noorcha_sa)
Tradisi Upacara Sekaten meliputi acara numplak wajik yang dilakukan di halaman istana Magangan. Upacara ini diadakan dua hari sebelum acara Grebeg Muludan. Acara numplak wajik merupakan acara kotekan atau memainkan lagu menggunakan kentongan, lumpang yaitu semacam alat untuk menumbuk padi, yang menandai awal dari pembuatan gunungan yang akan diarak saat Grebeg Muludan.
Grebeg Maulud di Keraton Yogyakarta dikawal oleh seluruh bregada atau kompi prajurit yaitu Wirabraja, Dhaheng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Nyutra, Ketanggung, Mantrijero, Surakarsa, Bugis, dan Korps Musik.
Bregada ini membawa iring-iring gunungan yang dibuat dari beras ketan dan makanan yang terdiri dari buah-buahan serta sayur-sayuran yang dibawa dari Keraton Yogyakarta menuju Masjid Agung untuk didoakan.
Gunungan ini direbutkan oleh masyarakat menganggapnya sebagai berkah. Biasanya, apa yang didapat dari gunungan tersebut akan ditanam di sawah atau ladang dengan harapan membawa berkah, menjadikan lahan subur, dan bebas dari malapetaka.