6 Upacara Adat di Kulon Progo yang Wajib Diketahui! 

Sebagai bentuk rasa syukur

Hidup di zaman yang serba canggih seperti saat ini bukanlah alasan untuk tidak mempelajari kebudayaan setempat. Lebih lagi upacara adat seperti di daerah Kulon Progo.

Segelintir orang mungkin tidak memahaminya, tapi inilah kesempatan bagi kamu untuk mempelajarinya. Berikut adalah enam upacara adat di Kulon Progo yang wajib diketahui!

1. Merti Desa

6 Upacara Adat di Kulon Progo yang Wajib Diketahui! Ilustrasi Grebeg Gunungan (visitingjogja.com)

Merti Desa atau Merti Dusun merupakan upacara adat di Kulon Progo yang dilakukan secara turun temurun. Inti dari pelaksanaan upacara adat ini adalah perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Merti Desa dimeriahkan dengan beragam tarian dan iringan musik. Akan tetapi, hanya tarian dan musik tertentu yang bisa mengisi upacara yang diadakan dalam sepuluh tahun sekali ini. 

Biasanya, tarian yang dipersembahkan dalam Upacara Merti Desa adalah Tarian Edan-Edanan. Ini bertujuan untuk mengusir pengaruh buruk dan makhluk halus.

Layaknya upacara adat pada umumnya, Merti Desa juga menyiapkan gunungan setinggi dua meter dengan diameter tiga meter. Gunungan tersebut berisi hasil bumi seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Nantinya, gunungan tersebut direbutkan bersama setelah pembacaan doa penutup.

2. Nawu Sendang Seliran

6 Upacara Adat di Kulon Progo yang Wajib Diketahui! 

Nawu Sendang Seliran merupakan upacara adat di Kulon Progo yang diadakan satu kali dalam setahun. Tepatnya pada setiap hari Minggu Wage di Bulan Rejeb.

Upacara ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyambut bulan puasa dan membersihkan makam para leluhur. Nawu Sendang Seliran diisi dengan kirab budaya Ambengan Ageng dan gunungan yang diiring menuju Kompleks Masjid dan area pemakaman Makam Raja Mataram. 

Adapun gunungan yang disiapkan dalam Upacara Nawu Sendang Seliran berisi ragam makanan tradisional seperti jajanan pasar. Dalam prosesinya, para juru kunci makam membawa alat-alat yang diperlukan selama ritual ini berlangsung. 

Baca Juga: 7 Aktivitas Seru di Alun-alun Kidul Jogja, Jangan Dilewatkan!

3. Ngrapyak Sendang

6 Upacara Adat di Kulon Progo yang Wajib Diketahui! IDN Times/Aji

Upacara Ngrapyak Sendang merupakan upacara adat di Kulon Progo yang diisi dengan acara membuat pagar. Upacara ini hanya diselenggarakan apabila pagar sendang sedang rusak dengan pilihan hari Jumat Kliwon.

Konon katanya, jika pagar sendang yang rusak dibiarkan begitu saja, hal-hal buruk akan terjadi. Entah itu emosi warga yang tidak terkendali, kegiatan penduduk yang kacau, hingga gagal panen. 

Upacara ini bertujuan untuk memohon kepada Tuhan agar ketersediaan air Sendangreja terus bisa mencukupi semua kebutuhan masyarakat setempat. 

Upacara Ngrapyak Sendang membutuhkan sesajen yang akan dipersembahkan kepada penghuni pagar sendang. Sesajen tersebut dilengkapi dengan nasi tumpeng, Golong, ambeng, ingkung ayam jantan, rujak degan, lauk pauk, dan rokok putih. 

Sesajen upacara ini nantinya didoakan bersama dan dipimpin oleh Panembahan dan Juru Kunci. Upacara ditutup dengan makan bersama dan sebagian masyarakat ada yang membawa pulang sesaji untuk mendapatkan berkah. 

4. Rejeban Jatimulya

6 Upacara Adat di Kulon Progo yang Wajib Diketahui! Upacara adat Rejeban Jatimulya (dok. Blog Budaya Unisbank)

Sesuai dengan namanya, upacara adat di Kulon Progo ini dilaksanakan pada bulan Rejeb di hari Selasa atau Jumat Kliwon. Upacara ini dilakukan dengan tujuan memohon keberkahan, ketentraman, keselamatan, dan keberhasilan panen. 

Sebelum memulai upacara, masyarakat terlebih dahulu menyiapkan sesaji. Umumnya, sesaji yang dipersembahkan adalah ayam panggang, tumpeng pitu, Golong Sajodho, Jenang Moncowarno, dan Sekar Telon. 

Inti dari upacara ini adalah penyembelihan wedhus kendhit atau hewan sejenis kambing. Hewan persembahan ini nantinya disembelih di bawah pohon Gondhangho. 

Nantinya, kaki, ekor, dan kepalanya dikubud di dalam lubang penyembelihan. Sementara itu, tubuhnya diambil untuk dimasak dan dibagikan pada warga untuk mengambil keberkahannya. 

5. Saparan Kalibuka

6 Upacara Adat di Kulon Progo yang Wajib Diketahui! Tradisi saparan (Instagram.com/infoandong)

Saparan Kalibuka merupakan upacara adat di Kulon Progo yang dilaksanakan pada Jumat atau Selasa Kliwon di bulan Sapar. Upacara ini bertujuan untuk menolak bala. 

Upacara ini diawali dengan bersih-bersih dusun dan membersihkan lokasi upacara. Acara puncaknya adalah penyembelihan wedhus kendhit, lalu dimasak oleh para lelaki dari masyarakat setempat. 

Dalam rangkaian Upacara Saparan Kalibuka, masyarakat menyiapkan sesaji beripa kupat lepet, sega golong, lauk pauk, pisang raja, nasi wuduk, dan ingkung ayam. Upacara Saparan Kalibuka ditutup dengan doa dan makan bersama.

6. Tradisi Baritan

6 Upacara Adat di Kulon Progo yang Wajib Diketahui! Upacara adat Baritan (dok. wikimedia.org)

Ini merupakan upacara adat di Kulon Progo yang berkaitan dengan peristiwa alam dan kepercayaan masyarakat. Seperti upacara adat pada umumnya, Tradisu Baritan diselenggarakan sebagai perwujudan rasa syukur pada Tuhan. 

Tradisi Baritan berlangsung dengan serangkaian acara seperti kembul bujono atau makan bersama, pesta pathok atau festival sapi, dan pertunjukan seni lainnya seperti kesenian Eblek. 

Baca Juga: Upacara Adat Ruwat Bumi Desa Sumur Kumbang Lamsel, Tradisi Legenda

Itulah enam upacara adat di Kulon Progo yang wajib diketahui. Upacara adat tersebut dinilai sebagai upaya untuk mengungkapkan rasa syukur, meminta perlindungan, dan keberkahan pada Tuhan. 

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan
  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya