Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
BOB BiosfeRun 2024 digelar di lereng perbukitan Menoreh dan diikuti ribuan pelari dalam dan luar negeri. (IDNTimes/Tunggul Damarhati)

Kulon Progo, IDN Times - Sebanyak 31 pelari asal luar negeri dan pelari 17 provinsi mengikuti event trail run BiosfeRun 2024 di kawasan Perbukitan Menoreh yang membentang di Kabupaten Kulon Progo, DIY, Purworejo dan Magelang, Jateng, Minggu (13/10/2024).

Event sport tourism ini diselenggarakan Badan Otorita Borobudur (BOB) demi mendukung eksistensi Cagar Biosfer Merapi-Merbabu-Menoreh yang sejak 2020 lalu ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar biosfer dunia. BiosfeRun diikuti 1.006 peserta terbagi dalam kategori 5 kilometer, 10 kilometer dan 21 kilometer. Elevation gain tiap kategori bervariasi, mulai dari 218 meter, 610 meter, hingga 1.256 meter.

Sepanjang rute, peserta disuguhi panorama alam yang memukau dari hutan pinus dan lereng Perbukitan Menoreh. "Rutenya mengitari beberapa desa di tiga kabupaten, di Kulon Progo kita start, lalu pelari masuk ke Purworejo, kemudian setelah nanti di bukit di Benowo mereka turun ke Magelang kemudian naik lagi dan finish di Kulon Progo," kata Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin di Desa Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, DIY, Minggu.

Dikutip dari situs laman Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Yogyakarta, Cagar Biosfer adalah suatu konsep pengelolaan sumber daya alam mengedepankan keselarasan dari kepentingan konservasi dan ekonomi. Cagar Biosfer melindungi dan melestarikan sebuah kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unik, dan/atau ekosistem yang telah mengalami degradasi.

Fungsi Cagar Biosfer antara lain, konservasi keanekaragaman hayati sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan untuk masa depan, termasuk kebermanfaatan terhadap penelitian dan pendidikan.

Cagar Biosfer Merapi Merbabu Menoreh oleh UNESCO ditetapkan menjadi Cagar Biosfer 28 Oktober 2020 dengan luas mencapai 254.876,75 hektare, meliputi Area Inti seluas 12.447,47 hektare. Kawasan ini mencakup Taman Nasional Gunung Merapi, Taman Nasional Gunung Merbabu dan Suaka Margasatwa Sermo merupakan area konservasi yang harus memiliki perlindungan dan pemantauan ekosistem secara berkesinambungan.

 

 

1. Lari sambil nikmati atraksi alam dan budaya

BOB BiosfeRun 2024 digelar di lereng perbukitan Menoreh dan diikuti ribuan pelari dalam dan luar negeri. (Dok. BOB)

Menurut, Agustin Peranginangin, event ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.

Agustin menambahkan para peserta tidak cuma dimanjakan dengan pemandangan alam, tapi juga atraksi budaya dari desa-desa wisata yang pernah diganjar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kemenparekraf, seperti Widosari, Jatimulyo (Kulon Prog) dan Pandanrejo (Purworejo).

"Ada beberapa desa yang juga memiliki atraksi-atraksi baik alam maupun budaya yang akan dilalui pelari. Tipikal pelari tidak hanya mencari keringat atau medali semata, tapi bagaimana enjoy, mereka akan selfie-selfie mempromosikan daerah-daerah ini," katanya.

Ia menekankan BOB berkomitmen untuk melaksanakan tugas dan fungsi di wilayah koordinatif, mensosialisasikan Cagar Biosfer sebagai rujukan baru destinasi pariwisata hijau bagi wisatawan.

"Tidak hanya alamnya, teman-teman pelari juga melihat produk-produk UMKM yang diproduksi warga di desa-desa yang dilewati," ujarnya.

Ada banyak pengembangan dengan keanekaragaman rute dalam Biosferun dibanding Forest Run. Dalam kategori 10K, para peserta nantinya akan melalui Glamping Area yang merupakan salah satu kawasan unggulan dari BOB. 

"Para pelari akan menjadi duta pariwisata hijau, bukan hanya pada saat mengikuti event, tetapi pada saat post-event. Besar harapan agar mereka dapat terus menyiarkan dan kembali ke Perbukitan Menoreh sebagai destinasi pariwisata olahraga di Kawasan Cagar Biosfer ini," ungkapnya.

2. Rebranding Forest Run

BOB BiosfeRun 2024 digelar di lereng perbukitan Menoreh dan diikuti ribuan pelari dalam dan luar negeri. (IDNTimes/Tunggul Damarhati)

Menurut Agustin, BiosfeRun memang merupakan rebranding event trail BOB Forest Run yang telah terselenggara tahun 2022 dan 2023.

Rebranding dimaksudkan agar event ini memperluas dampak dengan mengkampanyekan Cagar Biosfer sebagai bentuk nyata dari pariwisata hijau berkelanjutan. Harapannya, BiosfeRun menjadi perayaan dari seluruh pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha untuk senantiasa peduli dalam urusan konservasi sebagai core value kawasan destinasi.

Event Biosferun juga dimeriahkan peserta dari 17 provinsi se-Indonesia, juga 31 pelari asing asal Malaysia, Singapura, Jepang, hingga Namibia, Zimbabwe dan Gambia serta peserta dari Kolombia yang memenangi Forest Run BOB tahun lalu untuk kategori 30k.

Bagi BOB, kehadiran seribuan peserta, termasuk pelari asal mancanegara menjadi suntikan motivasi tersendiri, sekaligus peluang mengukur kemampuan para pelaku desa wisata mengakomodir wisatawan.

"Kehadiran seribu pelari ini kan menambah motivasi teman-teman pak kades membina masyarakat, bahwa menerima seribu orang di Pagerharjo bukan sesuatu yang tidak mungkin dan bukan sesuatu yang hanya sekali, bisa berulang," ungkapnya.

3. Biar tak melulu Malioboro

BOB BiosfeRun 2024 digelar di lereng perbukitan Menoreh dan diikuti ribuan pelari dalam dan luar negeri. (Dokumentasi BOB)

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Yogyakarta, GKR Bendara, menjelaskan gelaran ini sangatlah positif bagi untuk lebih mengenalkan pariwisata DIY yang sebenarnya bukan itu-itu saja.

"Ini di Kulon Progo dengan suasanya yang sejuk, tidak panas seperti di kota, jadi ini baik sekali karena runner bisa melihat sesuatu yang lain di Jogja. Bukan hanya Malioboro, tapi pemandangan Kulon Progo ini luar biasa," katanya.

Nuansa Sportainment dihadirkan pada BiosfeRun 2024 kali ini dengan turut melibatkan 120 penari Gedruk dan Topeng Ireng yang dibawakan oleh generasi muda desa perbukitan Menoreh. Kedua tarian ini adalah simbolisme keselarasan terhadap alam yang dituangkan dalam bentuk rupa topeng untuk merepresentasikan kemarahan kepada perusak lingkungan.

BiosfeRun 2024 menghadirkan booth-booth UMKM dari desa-desa yang terdapat di kawasan pelaksanaan pelaksanaan trail run ini, antara lain: Desa Wisata Pagerharjo, Desa Wisata Pandanrejo, Pokdarwis Dewi Ayu, Desa Wisata Benowo, dan Desa Wisata Ngargoretno.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team