Jajaran buku di Bawa Buku (Dok. pribadi/Clean Qurrota Ayun)
Bawa Buku Bookshop and Library gak bisa dibilang sekadar toko buku biasa. Meski bukan pemain baru, tempat ini punya vibes yang susah banget kamu temui di toko buku lain. Sesuai judul, toko buku independen ini masih di kawasan Taman Sari. Kamu bisa masuk kompleks Taman Sari dari sisi timur, nanti kamu akan lihat plang bertuliskan Arka Coffee and Space di sisi kanan jalan—nah, masuk aja ke situ.
Area parkirnya gabung antara kafe dan toko buku, cukup untuk beberapa motor. Dari area parkir, kamu tinggal jalan ke arah dalam (pojok barat laut kompleks), dan di situlah Bawa Buku berada. Letaknya agak tersembunyi di sudut ruangan, menyatu dengan kafe.
Begitu sampai kamu akan disuguhi suasana hangat bersahaja khas toko buku independen. Di depan pintu masuk, ada papan kayu hitam yang ditulis dengan kapur warna warni. Sementara di kiri pintu, ada tanaman hijau besar dalam pot putih yang menambah nuasa segar alami. Di belakangnya, jendela dihiasi kutipan yang menyuarakan hak perempuan. Memberikan kesan kalau toko buku ini memberi keberpihakan pada pemikiran progresif dan kesetaraan.
Pas kamu masuk ke dalam toko buku, suasananya langsung berubah menjadi tenang, hangat, dan akrab, seperti ruang baca rahasia yang kamu temukan di tengah kota yang sibuk. Rak-rak kayu tinggi menyambutmu di sisi kiri dan kanan, dipenuhi deretan buku warna-warni yang tersusun rapi.
Raknya tampak kokoh dan hangat, terbuat dari kayu cokelat tua yang memberi kesan rumah dan keintiman. Kamu bisa merasakan aroma khas kertas dan kayu yang menenangkan. Sedikit masuk ke dalam, kamu akan menjumpai rak berwarna hijau muda yang mencolok, dipenuhi buku-buku lokal dengan sampul warna cerah.
Kalau kamu berjalan pelan menyusuri rak-rak ini, kamu akan merasa seperti sedang berjalan dalam lorong pemikiran. Buku-buku di sini tidak hanya dipilih karena laris, tapi karena punya suara. Dan kamu, sebagai pembaca, adalah bagian dari percakapan yang sedang berlangsung di tempat ini.